Tautan-tautan Akses

Hakim Federal Tolak Permohonan Trump untuk Batalkan Kasus Penyimpanan Dokumen Rahasia Negara


Mantan Presiden AS Donald Trump hadir dalam konferensi pers di salah satu kediamannya di Kota New York, pada 25 Maret 2024. (Foto: Reuters/Shannon Stapleton)
Mantan Presiden AS Donald Trump hadir dalam konferensi pers di salah satu kediamannya di Kota New York, pada 25 Maret 2024. (Foto: Reuters/Shannon Stapleton)

Seorang hakim federal pada Kamis (4/4) menolak argumen Donald Trump yang menyebut bahwa dokumen yang dimilikinya, dalam kasus dugaan penyimpanan dokumen rahasia negara secara ilegal, merupakan catatan pribadinya dan bukan milik pemerintah sehingga tuduhan terhadapnya harus dibatalkan.

Hakim Distrik Amerika Serikat yang berbasis di Florida, Aileen Cannon, menolak mosi yang diajukan para pengacara Trump yang meminta kasus tersebut dibatalkan dalam keputusan terbarunya sehingga kasus itu, yang merupakan satu dari empat tuntutan kriminal yang dihadapi Trump, akan dilanjutkan.

Trump berargumen bahwa penyimpanan dokumen yang sangat sensitif di properti Mar-a-Lago milikinya di Florida setelah tidak lagi menjabat sebagai presiden AS pada tahun 2021 adalah sah menurut undang-undang yang mengizinkan mantan presiden untuk menyimpan catatan pribadi yang tidak terkait dengan tanggung jawab resminya.

Jaksa penuntut dalam kasus yang diajukan oleh Penasihat Khusus Jack Smith mengatakan bahwa dokumen-dokumen tersebut berkaitan dengan persoalan militer dan intelijen AS, termasuk rincian tentang program nuklir Amerika, sehingga tidak dapat ditafsirkan sebagai dokumen pribadi.

Cannon sebelumnya telah menunjukkan skeptisisme dalam sidang tanggal 14 Maret lalu bahwa kasus itu harus diberhentikan berdasarkan argumen Trump, tetapi saat itu dirinya mengatakan bahwa argumen Trump itu “mungkin memiliki beberapa kekuatan” sebagai pembelaan di persidangan.

Pada 18 Maret lalu, Cannon kemudian mengarahkan jaksa penuntut dan pembela untuk mengajukan instruksi juri berdasarkan dua skenario hukum dengan asumsi argumen Trump akan disidangkan. Smith menolak perintah tersebut. Karena menurut para jaksa penuntut, perintah itu didasarkan pada premis yang salah bahwa undang-undang catatan kepresidenan relevan dengan apakah Trump berwenang untuk menyimpan dokumen rahasia.

Sehubungan dengan hal itu, Cannon, yang dicalonkan sebagai hakim oleh Trump, menanggapi kritik itu pada hari Kamis (4/4) dengan mengatakan bahwa perintahnya sebelumnya adalah “upaya tulus, dalam konteks persidangan selanjutnya, untuk lebih memahami posisi kedua belah pihak yang saling bersengketa.”

Cannon lalu menolak permintaan Smith agar hakim segera memutuskan apakah klaim dokumen pribadi akan relevan dalam persidangan, dengan mengatakan bahwa membuat keputusan pada tahap ini “belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak adil.”

Smith lalu menyebut bahwa jaksa penuntut akan membutuhkan waktu untuk mengajukan banding atas keputusan itu.

Sebelumnya, Trump mengaku tidak bersalah atas 40 dakwaan federal yang menuduhnya menyimpan dokumen sensitif negara secara ilegal dan menghalangi upaya pemerintah Amerika Serikat untuk mengambilnya.

Menurut dakwaan, Trump berdiskusi dengan para pengacaranya mengenai kemungkinan berbohong kepada para penyelidik, serta menyembunyikan sejumlah kotak berisikan dokumen setelah pemerintah meminta seluruh dokumen itu dikembalikan.

Menurut jaksa penuntut, Trump tidak memiliki wewenang untuk menyimpan informasi rahasia terkait keamanan nasional Amerika Serikat setelah meninggalkan Gedung Putih, meski dia menganggap catatan itu bersifat pribadi.

Cannon sebelumnya menolak permohonan Trump untuk membatalkan dakwaan utama terhadapnya – yakni dakwaan melanggar bagian dari undang-undang spionase federal mengenai penyimpanan catatan keamanan nasional secara sengaja, dan menyebut dakwaan itu bersifat ambigu.

Trump menyebut keempat dakwaan kriminal yang dihadapinya kini semuanya bermuatan politis. Dalam kasus penyimpanan dokumen tersebut, Trump masih memiliki sejumlah perlawanan, termasuk argumen bahwa dirinya memiliki kekebalan hukum dari tuntutan, serta argumen bahwa ia ditargetkan secara selektif oleh jaksa.

Sidang selanjutnya dijadwalkan pada 20 Mei mendatang, tetapi kedua pihak telah mengetahui bahwa sidang itu akan ditunda. Cannon belum memutuskan jadwal persidangan yang baru. [ti/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG