Tautan-tautan Akses

Gubernur Ohio Tandatangani RUU Aborsi Detak Jantung


ARSIP – Para aktivis anti-aborsi berunjuk rasa di luar gedung Mahkamah Agung AS, dalam pawai March for Life di Washington, 18 Januari 2019 (foto: AP Photo/Jose Luis Magana, Arsip)
ARSIP – Para aktivis anti-aborsi berunjuk rasa di luar gedung Mahkamah Agung AS, dalam pawai March for Life di Washington, 18 Januari 2019 (foto: AP Photo/Jose Luis Magana, Arsip)

Sebuah RUU yang memberlakukan larangan aborsi paling ketat di AS pada hari Kamis ditandatangani menjadi undang-undang di Ohio.

UU itu melarang aborsi setelah detak jantung janin terdeteksi yang merupakan kemenangan yang sudah lama dinantikan para penentang aborsi dan segera menarik tantangan konstitusional.

Ketika menandatangani UU detak jantung itu, Gubernur dari Partai Republik Mike DeWine bertentangan dengan pendahulunya, juga dari Partai Republik John Kasich, yang memveto tindakan itu dua kali dengan alasan tidak konstitusional. Tetapi DeWine membela keputusan pendukung Partai Republik di Ohio untuk menegakkan larangan hukum tersebut, karena "melakukan hal yang benar."

ARSIP – Gubernur Ohio Mike DeWine berbicara dalam sebuah upacara publik di Ohio State House di Columbus, Ohio, 14 Januari 2019
ARSIP – Gubernur Ohio Mike DeWine berbicara dalam sebuah upacara publik di Ohio State House di Columbus, Ohio, 14 Januari 2019

DeWine mengatakan adalah tugas pemerintah untuk melindungi yang rentan. RUU itu melarang aborsi begitu detak jantung janin terdeteksi, yang menurut dokter bisa paling cepat lima minggu setelah kehamilan bahkan sebelum banyak perempuan mengetahui mereka hamil.

Politik Ohio yang sangat terpecah memperlambat kemajuan, menyebabkan perdebatan bertahun-tahun di negara bagian tempat gerakan itu bermula.

ARSIP – Aktivis pendukung hak-hak aborsi berunjuk rasa di luar gedung Mahkamah Agung AS, dalam pawai March for Life di Washington, 18 Januari 2019
ARSIP – Aktivis pendukung hak-hak aborsi berunjuk rasa di luar gedung Mahkamah Agung AS, dalam pawai March for Life di Washington, 18 Januari 2019

Dari lima negara bagian sebelumnya yang telah mengeluarkan undang-undang detak jantung, tiga negara bagian, undang-undangnya dibatalkan atau dihambat pengadilan sementara yang lain menunggu keputusan pengadilan dan negara bagian kelima sedang menunggu tindakan gubernur. [my]

XS
SM
MD
LG