Tautan-tautan Akses

Gedung Putih Bela Kebijakan Terkait Perdagangan dengan China


Suasana di sekitar Gedung Putih, Washington DC, 28 Oktober 2017. (Foto: dok).
Suasana di sekitar Gedung Putih, Washington DC, 28 Oktober 2017. (Foto: dok).

Pemerintahan Donald Trump mengatakan, China bertanggung jawab atas perang dagang yang memanas dengan Amerika Serikat karena praktik-praktik tidak adil yang dilakukan oleh Beijing yang sudah berlangsung lama. Seorang penasihat ekonomi senior Gedung Putih mengatakan, Kamis (5/4), Washington belum memberlakukan tindakan apapun, namun perlakuan Beijing itu tidak bisa dibiarkan berlanjut.

Baca juga: AS Pertimbangkan Bea Impor Untuk Produk China Senilai $100 Miliar

Trump mengatakan, Amerika Serikat dan China akan memiliki hubungan yang fantastis segera setelah kedua negara menyelesaikan isu-isu perdagangan. Namun, sejumlah analis memperingatkan, peningkatan tarif oleh Amerika Serikat atau China tidak baik bagi perekonomian global. Reporter VOA Zlatica Hoke melaporkan.

Warga Amerika sudah terbiasa membeli barang dengan harga murah, khususnya yang berasal dari China seperti pakaian, peralatan elektronik dan berbagai perabot rumah tangga. Jika AS memberlakukan tarif pada produk-produk asal China, maka situasi itu akan berubah.

"Saya seorang guru. Pendapatan saya tidak banyak. Setiap peningkatan harga pasti akan membuat saya belanja lebih sedikit,” kata seorang warga New York.

Untuk membalas tindakan AS, China akan menaikkan tarif terhadap banyak produk asal Amerika, termasuk kedelai, kendaraan dan bahan kimia.

"Kalau Trump tidak bisa membantu petani, mungkin ia seharusnya berhenti mengambil tindakan yang merugikan kami,” kata John Kiefner, petani kedelai dari Illinois, menitip pesan untuk Presiden Trump.

Namun Gedung Putih, Kamis (5/4), membela presiden.

"Kerugian ekonomi kita berasal praktik-praktik pembatasan oleh China. Maksud saya dalam hal ini, salahkan China. Negara itu sudah puluhan tahun melakukan ini. Jangan salahkan Trump. Trump sedang melakukan apa yang menurut siapa pun di dunia seharusnya kita lakukan," kata Larry Kudlow dari Dewan Ekonomi Nasional.

FILE - Larry Kudlow, saat masih menjadi analis ekonomi pada acara CNBC di New York Stock Exchange (NYSE), New York, 7 Maret 2018. (Foto: dok).
FILE - Larry Kudlow, saat masih menjadi analis ekonomi pada acara CNBC di New York Stock Exchange (NYSE), New York, 7 Maret 2018. (Foto: dok).

Penasihat ekonomi senior Gedung Putih itu mengatakan kepada para wartawan, pemerintahan Trump sedang berusaha membuka pasar dan mengurangi hambatan perdagangan.

William Zarit, Ketua Kamar Dagang Amerika di China, mengamati, baik Amerika Serikat maupun China sama-sama belum memberlakukan kebijakan tarif baru.

"Jadi saya berharap, apakah itu melibatkan 1.000 atau 5.000 produk, kedua pihak bertemu, merundingkannya dengan itikad baik, dan menyelesaikan masalah ini sebelum kebijakan tarif baru itu benar-benar diberlakukan,” ujarnya.

Trump mengatakan, Kamis (5/4), pemerintahannya berusaha memastikan AS tidak dieksploitasi dalam kesepakatan dagang internasional apapun.

"Kalau Anda amati Uni Eropa, mereka secara solid mengambil sikap berlawanan dengan AS dalam hal perdagangan. Ini sangat tidak adil. Mereka mengekspor mobil ke Amerika, mereka mengekspor segalanya ke sini. Namun, mereka tidak menginginkan produk kita. Kita tidak boleh membiarkan itu terjadi. Apakah kita setuju dengan hal itu? Kita tidak boleh membiarkan itu terjadi.”

Dalam sebuah diskusi di West Virginia, Trump juga mengatakan, Amerika Serikat akan memiliki hubungan yang fantastis dengan China segera setelah isu-isu perdagangan diselesaikan. [ab/lt]

XS
SM
MD
LG