Tautan-tautan Akses

Ford Kurangi 1.400 Pegawai Tetap AS dengan Tawaran Pensiun Dini


Seorang pekerja di pabrik Ford Motor Co. di Flat Rock, Michigan (foto: ilustrasi).
Seorang pekerja di pabrik Ford Motor Co. di Flat Rock, Michigan (foto: ilustrasi).

Ford Motor Co. berencana menawarkan insentif pensiun dini agar dapat mengurangi tenaga kerja berkerah putih sebanyak 1.400 pekerja AS.

Kumar Galhotra, Presiden Direktur Ford untuk Benua Amerika, menyampaikan penawaran itu kepada para karyawan, Rabu (2/9) pagi. Perusahaan tersebut menyebutkan itu bagian dari rencana restrukturisasi $11 miliar yang dimulai lebih dari setahun lalu.

Sebagian besar pengurangan akan berlangsung di daerah Dearborn, Michigan. Di sana terdapat kantor pusat Ford dan lokasi utama operasi pengembangan produk dan permeseninan.

Seorang juru bicara perusahaan mengemukakan Ford berharap dapat mencapai tujuannya melalui penawaran tersebut. Jika tidak, maka Ford akan mempertimbangkan PHK secara sepihak.

Pensiun dini itu ditawarkan kepada pegawai tetap Ford yang memenuhi syarat pensiun per 31 Desember tahun ini. Mereka yang disetujui pensiunnya akan berhenti bekerja pada akhir tahun.

Tawaran pensiun itu tidak berlaku di setiap unit bisnis perusahaan tersebut. Misalnya, pegawai di bagian teknologi informasi dan mereka yang bertanggung jawab atas peluncuran kendaraan baru tidak akan terkena dampak pengurangan karyawan. Ford mempekerjakan sekitar 30.000 karyawan berkerah putih di AS.

Tahun lalu, Ford menyatakan akan memangkas 12.000 pekerjaan di Eropa dan 7.000 pekerja kantoran di seluruh dunia untuk mengurangi biaya dalam rangka mempersiapkan kendaraan swakemudi dan listrik. Pegawai tetap sebanyak 7.000 itu adalah 10% dari seluruh korps karyawan Ford, termasuk 2300 pegawai di AS. Pengurangan tenaga kerja itu berhasil dilakukan lewat buyout atau iming-iming pesangon, dan PHK secara sepihak oleh perusahaan.

Pemotongan karyawan itu dirancang untuk mengurangi birokrasi dan memungkinkan perusahaan untuk mengambil keputusan secara lebih cepat.

Seperti produsen mobil lainnya, Ford juga kesulitan tahun ini karena virus corona memaksa ditutupnya sejumlah pabrik dan pembeli menjauhi showroom atau dealer mobil Ford. Sejumlah pabrik telah beroperasi kembali dan permintaan akan mobil mulai pulih secara perlahan.

Dari April hingga Juni 2020, Ford mencatat hasil yang lebih baik dari perkiraan dengan laba bersih $1,12 miliar. Hal itu terselenggara berkat kenaikan nilai aset dari kendaraan swakemudi yang sedang dikembangkan, sebesar $3,5 miliar. Tanpa kenaikan nilai aset itu, Ford rugi $1,9 miliar.

Saham Ford naik sedikit pada perdagangan Rabu (2/9) pagi menjadi $6,84.[mg/jm]

XS
SM
MD
LG