Pemerintah Finlandia, Selasa (7/4), memperpanjang dan memperketat pembatasan perjalanan ke dalam dan ke luar negara itu hingga 13 Mei dalam usaha mencegah penyebaran virus corona.
Kekhawatiran terutama terfokus ke wilayah utara negara itu, yang berbatasan dengan Swedia dan Norwegia. Di wilayah itu, populasi warga lanjut usia tinggi sementara fasilitas perawatan intensif terbatas.
"Tujuan pemerintah adalah untuk mengurangi lebih jauh pergerakan lintas perbatasan dengan Swedia dan Norwegia,” kata pemerintah Finlandia melalui sebuah pernyataan.
Hingga Selasa (7/4), Finlandia memiliki 2.176 kasus COVID-19 yang telah dikukuhkan dan 27 kematian, sementara negara tetangganya, Swedia, memiliki 7.206 kasus dan 477 kematian.
Pemerintah Finlandia sebelumnya memang telah membatasi perjalanan melintasi perbatasan utaranya, namun kini hanya pegawai yang dianggap paling esensial yang boleh melewati perbatasan itu, dan itupun harus dibuktikan oleh surat keterangan institusi tempat mereka bekerja.
Negara-negara nordik sudah sejak 1952 sepakat untuk tidak melakukan pengawasan paspor terhadap warga negara mereka. Keluar masuk negara-negara itu untuk bekerja juga tidak dibatasi. Ratusan orang Finlandia berkerja sebagai petugas medis di Swedia.
“Warga Finlandia yang setiap harinya bekerja di Swedia dan Norwegia kini diharuskan mempraktikkan diri sebagai orang yang dikarantina sewaktu berada di Finlandia,” kata pemerintah.
Pemerintah Finlandia juga merekomendasaikan agar perusahaan-perusahan pengapalan berhenti menjual tiket penumpang dari Swedia, Estonia, dan Jerman ke Finlandia hingga kebijakan pembatasan perjalanan dicabut. [ab/uh]
