Tautan-tautan Akses

Filipina: Kesepakatan Energi di Laut China Selatan Harus Dengan Perusahaan


Para demonstran memperlihatkan bagian dari kapal nelayan dengan slogan-slogan anti China dalam unjuk rasa memprotes pertikaian klaim Laut China Selatan, di luar Konsulat China, di Makati City, Metro Manila, Filipina, 12 Juli 2016. REUTERS/Erik
Para demonstran memperlihatkan bagian dari kapal nelayan dengan slogan-slogan anti China dalam unjuk rasa memprotes pertikaian klaim Laut China Selatan, di luar Konsulat China, di Makati City, Metro Manila, Filipina, 12 Juli 2016. REUTERS/Erik

Potensi kerja sama energi di Laut China Selatan antara Manila dan Beijing harus dilakukan dengan perusahaan China dan bukan dengan pemerintah, kata juru bicara kepresidenan Filipina, Harry Roque, Kamis (1/3), Reuters melaporkan.

China mengklaim sebagian besar kawasan Laut China Selatan yang kaya sumber alam dan sebagian juga diklaim oleh Brunei Darussalam, Malaysia, Taiwan, Vietnam dan Filipina.

“Kami mungkin menjalin perjanjian dengan perusahaan milik China bukan dengan negara China” kata Harry Roque.

Bulan lalu kedua negara sepakat membentuk satu panel khusus untuk membahas bagaimana kedua pihak dapat melakukan eksplorasi minyak dan gas bersama di bagian yang sama-sama diklaim oleh keduanya di laut itu tanpa menyinggung isu peka mengenai kedaulatan. [as]

XS
SM
MD
LG