Tautan-tautan Akses

Filipina Berencana Mulai Eksplorasi Migas di Laut China Selatan


Sebuah kapal Penjaga Pantai China bermanuver untuk menghalangi kapal logistik pemerintah Filipina yang mengangkut awak media di kawasan Second Thomas Shoal yang menjadi sengketa yang merupakan bagian dari Spratly Islands, di Laut China Selatan pada gambar yang diambil tanggal 29 Maret 2014.
Sebuah kapal Penjaga Pantai China bermanuver untuk menghalangi kapal logistik pemerintah Filipina yang mengangkut awak media di kawasan Second Thomas Shoal yang menjadi sengketa yang merupakan bagian dari Spratly Islands, di Laut China Selatan pada gambar yang diambil tanggal 29 Maret 2014.

Rencana Filipina membuka kembali eksplorasi minyak dan gas di sebuah daerah Laut China Selatan kemungkinan akan memperumit kebijakan luar negeri sahabat baru Manila Beijing, yang mengklaim perairan yang sama, dan menambah tentangan terhadap pengaruh maritim China di kawasan itu.

Departemen Energi Filipina siap memulai kembali pengeboran di Reed Bank, daerah seluas 8.866 kilometer persegi di sebelah barat pulau Palawan, menurut laporan berita media Filipina. Bulan Desember tahun 2014, pemerintah Filipina menghentikan rencana tersebut untuk bersiap-siap akan keputusan arbitrase mahkamah dunia mengenai negara mana yang mempunyai klaim yang lebih kuat atas daerah tersebut.

Mahkamah di Den Haag itu memutuskan bahwa Reed Bank termasuk dalam zona ekonomi eksklusif Filipina. China menolak keputusan itu dan bulan Mei memperingatkan Presiden Filipina Rodrigo Duterte agar jangan membuka kembali daerah itu untuk eksplorasi, kata laporan media Filipina. China mengklaim lebih dari 90 persen Laut China Selatan.

“Duterte telah mengatakan bahwa ketika ia berbicara dengan Presiden China Xi Jinping bulan Mei lalu, China mengancam akan mengambil tindakan kalau Filipina memulai pengeboran,” kata Carl Thayer, professor pensiunan akhli Asia Tenggara di Universitas New South Wales di Australia. [gp]

XS
SM
MD
LG