Tautan-tautan Akses

Populasi Terus Bertambah, Dunia akan Kekurangan Alat Kontrasepsi


Penelitian oleh para pejabat kesehatan internasional memperkirakan pertumbuhan populasi global akan mengakibatkan kebutuhan yang lebih besar untuk metode keluarga berencana modern pada tahun 2015 (foto: dok).
Penelitian oleh para pejabat kesehatan internasional memperkirakan pertumbuhan populasi global akan mengakibatkan kebutuhan yang lebih besar untuk metode keluarga berencana modern pada tahun 2015 (foto: dok).

Penelitian baru oleh pejabat kesehatan internasional memperkirakan, lebih dari 230 juta perempuan menikah di seluruh dunia tidak akan dapat memperoleh alat kontrasepsi modern pada tahun 2015.

Penelitian itu mengamati penggunaan kontrasepsi di 194 negara antara tahun 1990 dan 2010, dengan menggunakan model matematika untuk memperkirakan jumlah perempuan menikah, usia 15 sampai 49 tahun, yang menggunakan kontrasepsi modern yang ampuh. Metode keluarga berencana Ini termasuk obat hormon seperti pil KB. Analisis itu juga memperkirakan, jumlah perempuan usia subur yang ingin menggunakan metode kontrasepsi hormon tetapi sebagai gantinya berusaha mencegah kehamilan dengan cara pantang atau penarikan sebelum ejakulasi.

Model ini menunjukkan bahwa kebutuhan keluarga berencana yang tidak terpenuhi ini turun dari 15 persen menjadi 12 persen selama dua dekade terakhir, sedangkan penggunaan pil KB, kontrasepsi suntik, dan implan hormon meningkat dari 55 menjadi 63 persen.

Namun demikian, para peneliti itu memperkirakan pertumbuhan populasi global akan mengakibatkan kebutuhan yang lebih besar untuk metode keluarga berencana modern pada tahun 2015. Mereka memperkirakan 233 juta perempuan tidak akan memiliki akses ke alat kontrasepsi itu.

Ann Biddlecom adalah kepala Bagian Kesuburan dan Keluarga Berencana PBB di New York dan penulis utama penelitian tersebut. Di banyak negara, ia mencatat kurangnya dukungan bagi layanan keluarga berencana.

Ia mengatakan, “Tujuannya untuk memiliki akses tidak hanya untuk metode itu sendiri, tetapi juga akses yang lebih baik untuk konseling berkualitas dan pilihan untuk menggunakan jenis metode lain jika satu metode tertentu tidak cocok.”

Sebagian perempuan mengatakan berhenti menggunakan beberapa metode kontrasepsi modern karena tidak suka efek sampingnya.

Pada tahun 2010, Biddlecom mengatakan, peningkatan terbesar dalam ketersediaan kontrasepsi hormon terjadi di Amerika Tengah dan Afrika utara, meningkat 9 persen. Pada tahun yang sama, penggunaan kontrasepsi modern tetap rendah di Afrika bagian tengah dan barat, di mana kurang dari 1 dari 5 perempuan menikah menggunakan sejenis alat KB yang dapat diandalkan.

Karena survei global ini hanya mencakup perempuan yang sudah menikah, Biddlecom yakin jumlah perempuan yang sebenarnya membutuhkan metode kontrasepsi modern akan melebihi 233 juta pada tahun 2015. "Perkiraan itu rendah karena kita belum mampu melakukan hal yang sama untuk kelompok lain yang penting, yaitu perempuan yang belum menikah," ujarnya lagi.

Artikel yang memperkirakan penggunaan kontrasepsi modern dikalangan perempuan menikah ini dimuat dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
XS
SM
MD
LG