Tautan-tautan Akses

DPR AS Setuju Naikkan Tunjangan Pandemi Jadi $2.000


Gambar George Washington mengenakan masker dalam lembar uang dollar dalam foto ilustrasi, 31 Maret 2020. (Foto: Reuters)
Gambar George Washington mengenakan masker dalam lembar uang dollar dalam foto ilustrasi, 31 Maret 2020. (Foto: Reuters)

Memenuhi permintaan Presiden Donald Trump, DPR Amerika Serikat (AS) pada Senin (28/12) setuju untuk menambah jumlah tunjangan bagi individu dan keluarga untuk membantu mengatasi pandemi virus corona dari $600 menjadi $.2000.

Seperti dilansir oleh Associated Press, Rancangan Undang-Undang (RUU) itu kini dikirim ke Senat, yang dikuasai faksi Republik, meski hasilnya masih belum jelas.

Faksi Demokrat di DPR meloloskan kenaikan tunjangan itu dengan suara 275 banding 134. Sebelumnya mereka menyetujui pemberian tunjangan sebesar $600, sebagai hasil kompromi dengan faksi Republik, tetapi kemudian ditolak oleh Trump.

Pemungutan suara itu memecah faksi Republik yang sebagian besar menolak anggaran yang lebih besar. Namun, banyak pula anggota faksi Republik di DPR yang mendukung, meski khawatir melawan Presiden Trump.

Pemungutan suara DPR ini dilangsungkan pada sidang yang jarang dilakukan saat libur akhir tahun. Faksi Demokrat yang menguasai DPR menyetujui tunjangan lebih besar, di luar bantuan langsung sebesar $600. Namun, dorongan presiden untuk memberikan jumlah tunjangan yang lebih besar membuat sekutu-sekutu presiden dari faksi Republik berada dalam posisi sulit.

Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan “anggota-anggota faksi Republik punya pilihan: setujui RUU ini atau tolak bantuan bagi rakyat Amerika,” yang sangat dibutuhkan pada masa pandemi ini.

Perselisihan itu berakhir dengan lebih banyak simbol politik dibanding substansinya, dan hasilnya masih belum menentu. Para pemimpin faksi Republik mengisyaratkan partainya terpecah, sebagian menentang, lainnya mendukung Trump untuk memberi lebih banyak tunjangan.

Anggota DPR dari negara bagian Texas, Kevin Brady, mengakui perpecahan itu dan mengatakan Kongres sudah menyetujui sejumlah besar dana saat krisis Covid-19 ini.

“Tidak ada bagian dari RUU ini yang membantu siapa pun agar dapat kembali bekerja,” ujarnya.

Belum jelas apakah Trump telah mencapai sesuatu pada hari-hari drama ketika ia menolak menerima kesepakatan bipartisan yang telah dirundingkan bersama dengan pemerintahannya sendiri.

Paket yang ditandatangani Presiden pada Minggu (27/12) malam di Florida, di mana ia berlibur, mencakup dua bagian, yaitu $900 miliar bantuan penanganan Covid-19 dan $1,4 triliun untuk mendanai badan-badan federal pemerintah.

Bantuan penanganan Covid-19 akan membantu individu dan bisnis yang sangat membutuhkan, sementara anggaran untuk badan-badan federal akan mencegah penghentian operasi pemerintahan pada hari Selasa di tengah krisis kesehatan publik.

Selain cek $600 bagi sebagian besar warga Amerika, ada pula tunjangan pengangguran bernilai $300 per minggu yang diberikan hingga 14 Maret. Ada juga Program Perlindungan Gaji atau semacam jaminan agar pebisnis dapat tetap membayar gaji pekerja mereka. Ada pula dana bantuan sewa rumah yang diharapkan akan mencegah pengusiran dari tempat tinggal karena tidak mampu membayar tagihan bulanan. [em/ft]

XS
SM
MD
LG