Tautan-tautan Akses

DPR AS akan Lakukan Pemungutan Suara Terkait Stimulus Lebih Besar


Tabung sampel virus corona dengan uang kertas dollar AS dalam foto ilustrasi, 1 Maret 2020. (Foto: Reuters)
Tabung sampel virus corona dengan uang kertas dollar AS dalam foto ilustrasi, 1 Maret 2020. (Foto: Reuters)

Faksi Demokrat di DPR AS dijadwalkan untuk melakukan pemungutan suara terkait stimulus yang lebih besar untuk rakyat pada Senin (28/12). Pemungutan suara dilakukan setelah Presiden Donald Trump mengalah dan menandatangani paket bantuan pandemi dan anggaran senilai $2,3 triliun.

Pada Minggu (27/12) Trump menandatangani paket anggaran itu, yang mencakup pembayaran stimulus $600 per orang kepada warga AS.

Padahal sebelumnya Trump menyebut RUU itu "memalukan." Trump meminta agar stimulus dinaikkan menjadi $2.000. Dia juga mengkritik anggaran bagi beberapa program pemerintah dalam RUU itu seperti bantuan asing dan riset ilmiah.

Faksi Demokrat di DPR sepakat bahwa stimulus seharusnya lebih besar dan akan melakukan pemungutan suara pada Senin (28/12) mengenai pembayaran $2.000 kepada rakyat AS. Namun, Senat yang dikontrol Republik diperkirakan akan menentang upaya itu.

Dukungan Trump atas stimulus yang lebih besar dilihat sebagai perlawanan terhadap para anggota partai Republik, yang menolak upaya Demokrat untuk merundingkan pembayaran lebih besar.

“Sebagai Presiden, saya telah memberitahu Kongres bahwa saya menginginkan anggaran yang tidak boros dan lebih banyak uang diberikan kepada rakyat AS dalam bentuk cek $2.000 per orang dewasa dan $600 per anak," kata Trump dalam pernyataan ketika menandatangani RUU itu.

RUU anggaran yang ditandatangani Trump itu mencakup bantuan virus corona senilai $900 miliar dan pendanaan pemerintah senilai $1,4 triliun hingga September. [vm/jm]

XS
SM
MD
LG