Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak, resmi menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, setelah dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/2). Berbagai pekerjaan dan permasalahan kini ada di depan pemimpin baru Provinsi Jawa Timur, antara lain masalah kemiskinan hingga pengungsi Syiah Sampang yang menuntut pemulangan ke kampung halamannya.
Syaufig, salah seorang pengungsi warga Syiah Sampang yang ada di rumag susun Puspa Agro, Jemundo, Sidoarjo, ikut gembira dengan dilantiknya Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak, yang resmi menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024. Tetapi ia ingin langsung menyampaikan satu permasalahan lama kepada keduanya, yang juga menjadi persoalan seluruh pengungsi warga Syiah Sampang, yaitu agar dapat segera kembali ke tanah kelahiran yang masih menjadi hak mereka.
“Harapan saya sama gubernur yang baru, yang sekarang, khususnya Bu Khofifah, yang terbaik ya gimana caranya kami keluarga di sini itu cepat pulanglah ke kampung halaman, dan pulang itu adalah hak kita. Keluarga di sini itu, hidup di sini itu karena terpaksa ya kan, untuk menghindari penindasan,” ujar Syaufiq.
Persoalan kemiskinan di Jawa Timur juga menjadi harapan penyelesaian dari Dewi, warga Malang yang menjadi pendukung Khofifah-Emil sejak masa pencalonan. Dewi percaya, bahwa rekam jejak Khofifah selama menjabat sebagai Menteri Sosial, akan mampu mengentaskan masyarakat Jawa Timur dari kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat secara ekonomi.
“Tentu saja penguatan ekonomi, karena apa, kemiskinan itu kan yang akan mempengaruhi sebuah perkembangan atau kemajuan sebuah daerah. Jadi, satu-satunya yang harus sekarang Ibu Khofifah selesaikan adalah memperkuat pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Di fakir miskin kan ada itu ya (dijamin negara), jadi di situ pemberian bantuan stimulant untuk para keluarga miskin, itu yang harus dibantu, jadi dibantu, dipantau,” kata Dewi.
Jokowi Minta Khofifah, Emil agar Langsung "Tancap Gas"
Kamis, 14 Februari 2019 merupakan hari pertama Khofifah-Emil memasuki Jawa Timur sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur setelah dilantik Presiden Joko Widodo sehari sebelumnya. Khofifah-Emil diarak dari Masjid Al-Akbar, Surabaya, menuju halaman Tugu Pahlawan untuk memberikan pidato kerakyatan di depan masyarakat yang hadir. Khofifah menegaskan siap bekerja keras dan bertindak cepat, dalam bekerja dan mewujudkan kemajuan bagi masyarakat Jawa Timur.
“Dan setelah kami kemarin dilantik oleh Pak Presiden, Pak Presiden, Pak Jokowi pesan, Bu Khofifah, Pak Emil, tolong langsung tancap gas. Saya, Pak Emil, Pak Sekda (Sekretaris Daerah Provinsi), langsung membahas rencana program jangka menengah daerah lima tahun yang akan datang, sampai tadi menjelang subuh,” papar Khofifah, di hadapan masyarakat yang hadir.
Khofifah menegaskan siap melayani dan bekerja untuk masyarakat Jawa Timur melalui 9 program yang tertera dalam Nawa Bhakti Satya. Berbagai persoalan yang berada di depan mata, akan terlebih dahulu dipelajari untuk segera dilakukan langkah penanganan.
“Kami berdua adalah warga Jawa Timur yang siap melayani panjenengan (Anda) semua, kami punya Nawa Bhakti Satya, sembilan program yang kita ingin baktikan untuk memulyakan masyarakat Jawa Timur,” tandas Khofifah. (pr/em)
