Tautan-tautan Akses

Deplu: AS Belum Simpulkan Pembunuhan Khashoggi


Presiden Donald Trump menjawab pertanyan dari para wartawan saat dia bersiap meninggalkan Gedung Putih untuk meninjau kebakaran hutan di California, 17 November 2018.
Presiden Donald Trump menjawab pertanyan dari para wartawan saat dia bersiap meninggalkan Gedung Putih untuk meninjau kebakaran hutan di California, 17 November 2018.

Departemen Luar negeri AS mengatakan pemerintah AS belum mencapai kesimpulan akhir mengenai pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi.

Pemerintahan Trump mempermasalahkan berbagai laporan, yang mengutip seorang pejabat AS, yang mengatakan badan-badan intelijen AS telah menyimpulkan bahwa Pangeran Saudi Mohammed bin Salman memerintahkan pembunuhan Khashoggi.

Sebuah pernyataan yang dirilis Departemen Luar Negeri mengatakan, "Berbagai laporan baru-baru ini yang mengisyaratkan bahwa pemerintah AS telah membuat kesimpulan adalah tidak akurat." Beberapa jam sebelumnya, dilaporkan bahwa CIA menyimpulkan bahwa Pangeran Saudi telah memerintahkan pembunuhan kolumnis The Washington Post itu.

Presiden Donald Trump, Sabtu (17/11), mendapat penjelasan dari Direktur CIA Gina Haspel dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo ketika presiden berada di pesawat Air Force One dalam perjalanan ke California.

Ketika meninjau dampak kebakaran di California selatan, Trump mengatakan kepada para wartawan bahwa pemerintah AS akan merilis sebuah laporan pada Selasa (20/11) mengenai siapa yang membunuh Khashoggi.

Pernyataan Departemen Luar Negeri itu dirilis beberapa menit setelah juru bicara presiden, Sarah Sanders, mengatakan Trump "sangat yakin dengan CIA."

Deplu juga mengatakan pemerintah AS "bertekad untuk memastikan agar mereka yang terlibat mempertanggungjawabkan perbuatannya" dan bahwa "masih banyak pertanyaan yang belum terjawab."

Kesimpulan CIA, yang pertama kali dilaporkan oleh surat kabar Washington Post pada Jumat (16/11), bertentangan dengan Arab Saudi, yang sehari sebelumnya jaksa tinggi negara itu menyatakan putra mahkota tidak terlibat pembunuhan tersebut.

Pejabat-pejabat Amerika mengatakan CIA menyimpulkan bahwa 15 agen Arab Saudi telah terbang dengan pesawat pemerintah Arab Saudi ke Istanbul dan membunuh Khashoggi di kantor konsulat mereka.

Khashoggi, kolomnis surat kabar Washington Post yang kerap mengkritisi Putra Mahkota Mohammad Salman, tewas di konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Dia dating ke Konsulat Arab Saudi untuk mendapatkan dokumen-dokumen menjelang perkawinannya dengan seorang perempuan Turki.

Washington Post: CIA Gunakan Berbagai Sumber

Surat kabar Washington Post mengatakan CIA mendasarkan kesimpulannya pada berbagai sumber intelijen, termasuk pembicaraan telepon antara saudara laki-laki Pangeran Mohammad Salman yang juga Duta Besar Arab Saudi Untuk Amerika, Khalid bin Salman, dengan Khashoggi.

Dalam pembicaraan telepon itu Khalid mengatakan kepada Khashoggi bahwa akan lebih aman baginya untuk mengambil dokumen yang dibutuhkan untuk pernikahannya di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul. Surat kabar itu mengatakan belum mengetahui apakah ketika itu Khalid tahu Khashoggi akan dibunuh di tempat itu.

Khalid Salman Bantah Telepon Khashoggi

Lewat Twitter, Khalid membantah pembicaraan melalui telepon dengan Khashoggi.

“Sebagaimana saya sampaikan kepada Washington Post, kontak terakhir saya dengan Khashoggi adalah lewat pesan teks pada 26 Oktober 2017. Saya tidak pernah bicara dengannya melalui telpon atau tentu saja tidak pernah menyarankannya untuk datang ke Turki untuk alasan apapun. Saya minta pemerintah Amerika untuk merilis informasi apapun terkait klaim ini,” cuit Khalid.

Lebih jauh Khalid Salman menyesalkan Washington Post karena tidak memuat tanggapan lengkap terhadap tuduhan serius itu.

Pejabat-pejabat Arab Saudi mengatakan pembunuhan Khashoggi tidak disengaja dan menambahkan bahwa pejabat-pejabat itu berupaya memaksa Khashoggi kembali ke negara kerajaan itu.

Pejabat-pejabat Turki mengatakan pembunuhan itu disengaja dan telah menekan Arab Saudi untuk menyeret mereka yang bertanggungjawab ke meja hijau.

AS Jatuhkan Sanksi pada 17 Pejabat Arab Saudi

Pemerintah Trump minggu ini memberikan sanksi terhadap 17 pejabat Arab Saudi, terkait dugaan tentang peran mereka dalam pembunuhan itu. Namun sejumlah anggota Kongres Amerika meminta agar Gedung Putih melakukan lebih banyak hal, termasuk mengurangi penjualan senjata ke Arab Saudi.

Presiden Donald Trump sebelumnya mengatakan pemerintah Arab Saudi telah mencoba menutupi pembunuhan itu. Trump mengatakan “upaya menutup-nutupi itu adalah salah yang paling buruk dalam sejarah.”

Trump menolak seruan untuk mengurangi penjualan senjata ke Arab Saudi. Trump sedang berupaya menjalin hubungan lebih dekat dengan Arab Saudi untuk mengatasi pengaruh Iran di Timur Tengah dan sekaligus meningkatkan perjanjian penjualan senjata antara Amerika dan Arab Saudi. [vm/em]


XS
SM
MD
LG