Tautan-tautan Akses

Demonstrasi Menentang Penutupan Wilayah di Beograd Berlanjut


Serbia, Beograd, polisi anti huru hara berdiri dalam formasi ketika para demonstran berkumpul selama protes anti-pemerintah di tengah penyebaran virus corona. (Foto: Reuters/Marko Djurica)
Serbia, Beograd, polisi anti huru hara berdiri dalam formasi ketika para demonstran berkumpul selama protes anti-pemerintah di tengah penyebaran virus corona. (Foto: Reuters/Marko Djurica)

Ketegangan antara polisi dan demonstran di luar parlemen Serbia meningkat pada hari Jumat (10/7), pada malam keempat demonstrasi menentang pemerintahan Presiden Serbia Aleksandar Vucic yang semakin otoriter.

Polisi berlindung di balik perisai huru-hara di tangga gedung legislatif ketika mereka dilempari benda termasuk mercon.

Para demonstran yang menentang larangan pertemuan massal di tengah lonjakan infeksi virus, melemparkan botol, batu dan mercon ke arah polisi yang menjaga gedung parlemen di pusat Beograd.

Polisi menggunakan perisai mereka untuk mendesak mundur para pengunjuk rasa dan mencegah mereka memasuki gedung parlemen.

Beberapa pemimpin oposisi sebelumnya mengatakan kekerasan itu ulah demonstran yang dikendalikan pemerintah untuk mendiskreditkan demonstrasi yang dimulai sebagai tanggapan atas upaya Presiden Aleksandar Vucic untuk memberlakukan kembali pembatasan pembatasan terhadap virus, tetapi berkembang menjadi ekspresi putus asa yang lebih luas terhadap kekuasaan Vucic yang keras.

Demonstrasi dimulai pada hari Selasa (7/7) ketika Vucic mengumumkan Beograd akan melakukan penutupan wilayah lagi selama tiga hari setelah dikonfirmasinya infeksi virus corona gelombang kedua.

Demonstrasi terus berlanjut meskipun Vucic membatalkan rencana penutupan wilayah itu.

Sebaliknya pemerintahnya melarang pertemuan lebih dari 10 orang di ibu kota itu. [my/pp]

XS
SM
MD
LG