Tautan-tautan Akses

Demonstran Myanmar Gelar Protes di Kedubes-kedubes Asing


Para demonstran di Yangon membawa protes mereka ke gerbang kedutaan-kedutaan besar asing, Rabu (10/2) untuk meminta tekanan internasional terhadap perebutan kekuasaan pekan lalu oleh militer.(Foto: VOA)
Para demonstran di Yangon membawa protes mereka ke gerbang kedutaan-kedutaan besar asing, Rabu (10/2) untuk meminta tekanan internasional terhadap perebutan kekuasaan pekan lalu oleh militer.(Foto: VOA)

Para demonstran di Yangon membawa protes mereka ke gerbang kedutaan-kedutaan besar asing, Rabu (10/2) untuk meminta tekanan internasional terhadap perebutan kekuasaan pekan lalu oleh militer.

Di luar Kedutaan Besar Jepang, sekelompok kecil pengunjuk rasa memegang poster-poster dan meneriakkan kalimat "kami ingin demokrasi, tapi yang didapat diktator!"

Seorang demonstran muda yang tidak bersedia menyebutkan namanya mengatakan, “"Sebagai bagian dari generasi Z, kami adalah pemilih pertama. Ini pertama kalinya kami melakukan aksi protes. Mereka mengabaikan suara kami dan ini sama sekali tidak adil. Kami tidak menginginkan itu. Kami berharap mereka membebaskan para pemimpin kami dan menerapkan demokrasi yang sesungguhnya. "

Para demonstran duduk di serangkaian kolam tiup plastik yang biasa digunakan anak-anak untuk bermain air. Satu kolam tiup itu diisi tiga demonstran.

Penggunaan kolam tiup tampaknya merupakan cara mereka mematuhi undang-undang darurat di Yangon dan kawasan-kawasan lain, yang melarang kegiatan berkumpul sebanyak lima orang atau lebih.

Para pengunjuk rasa juga memadati jalan-jalan di pusat Yangon. Mereka berpawai sambil mengibar-ngibarkan bendera Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), partainya Aung San Suu Kyi.

Dalam beberapa hari terakhir, pemerintahan militer yang baru telah meningkatkan tindakan untuk menegaskan kewenangannya.

Sehari sebelumnya, militer menggunakan meriam air di beberapa kota dan melepaskan tembakan di ibu kota Naypyitaw.

NLD menyatakan, Selasa (9/2) malam, bahwa markas besar mereka di Yangon digerebek oleh militer, yang kemudian menyita semua komputer dan dokumen yang tersimpan di sana. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG