Perdana Menteri Inggris David Cameron hari Jumat (15/11) pergi ke Sri Lanka utara, di mana konvoi mobilnya dikepung demonstran yang mencari jawaban mengenai perang saudara di negara itu.
Ratusan orang berkumpul di jalan-jalan Jaffna, menyatakan mereka menginginkan bantuan masyarakat internasional untuk mencari orang yang mereka kasihi yang hilang akibat perang itu.
Sebagian demonstran bentrok dengan polisi dan sekelompok massa memblokir kendaraan media. Demonstran mengusung gambar orang yang mereka kasihi yang hilang dan beberapa berteriak, "Kami ingin bertemu Cameron."
Dalam akun Twitter, Cameron mengatakan, kisah-kisah yang ia dengar di Sri Lanka utara "sering mengerikan."
Sri Lanka utara mengalami akibat terburuk dari perang saudara selama puluhan tahun di negara itu antara tentara dan pemberontak etnis Tamil.
Perdana Menteri Inggris itu berada di Sri Lanka untuk menghadiri KTT Persemakmuran, pertemuan negara-negara bekas koloni Kerajaan Inggris.
Para pemimpin India dan Kanada memboikot KTT tahun ini, di tengah kontroversi seputar tuduhan militer Sri Lanka melakukan kejahatan perang dalam bulan-bulan terakhir perang saudara itu.
Ratusan orang berkumpul di jalan-jalan Jaffna, menyatakan mereka menginginkan bantuan masyarakat internasional untuk mencari orang yang mereka kasihi yang hilang akibat perang itu.
Sebagian demonstran bentrok dengan polisi dan sekelompok massa memblokir kendaraan media. Demonstran mengusung gambar orang yang mereka kasihi yang hilang dan beberapa berteriak, "Kami ingin bertemu Cameron."
Dalam akun Twitter, Cameron mengatakan, kisah-kisah yang ia dengar di Sri Lanka utara "sering mengerikan."
Sri Lanka utara mengalami akibat terburuk dari perang saudara selama puluhan tahun di negara itu antara tentara dan pemberontak etnis Tamil.
Perdana Menteri Inggris itu berada di Sri Lanka untuk menghadiri KTT Persemakmuran, pertemuan negara-negara bekas koloni Kerajaan Inggris.
Para pemimpin India dan Kanada memboikot KTT tahun ini, di tengah kontroversi seputar tuduhan militer Sri Lanka melakukan kejahatan perang dalam bulan-bulan terakhir perang saudara itu.