Tautan-tautan Akses

Debat Pengawasan Senjata AS Dimulai Lagi di Washington


Aneka senjata api yang dijual di Roseburg, Oregon (foto: Ilustrasi). Pertikaian politik tampaknya mempersulit pelolosan pembatasan pemilikan senjata di AS.
Aneka senjata api yang dijual di Roseburg, Oregon (foto: Ilustrasi). Pertikaian politik tampaknya mempersulit pelolosan pembatasan pemilikan senjata di AS.

Perdebatan Amerika mengenai pengawasan senjata, kembali menjadi topik penting di Washington minggu ini, tapi pertikaian politik tampaknya mempersulit pelolosan pembatasan-pembatasan baru apapun.

Bulan lalu penembakan massal di kelab malam gay di Orlando, Florida yang menewaskan 49 orang membuat pengawasan senjata menjadi isu penting pada musim pemilu politik ini dan juga anggota parlemen Partai Republik dan Partai Demokrat tetap terpecah.

Para pemimpin Partai Republik yang menguasai DPR hari Rabu mengatakan mereka akan melakukan pemungutan suara akhir minggu ini mengenai upaya untuk mencegah teroris membeli senjata. Tapi Partai Demokrat menentang rincian RUU itu, dan proposal serupa juga sudah gagal di Senat sebelumnya.

Anggota DPR dari Partai Republik, Lee Zeldin dari New York mengatakan proposal itu “akan mencegah teroris membeli senjata api atau bahan peledak sekaligus melindungi hak-hak warga Amerika. Proposal ini mensyaratkan bahwa Departemen Kehakiman harus menetapkan apakah seseorang terlibat aksi teror sebelum penjualan senjata dihentikan, dan proses ini harus di selesaikan dalam waktu tiga hari.

Tapi Partai Republik yang konservatif mengatakan langkah itu terlampau jauh, dan membahayakan hak-hak seseorang untuk membeli senjata dan akibatnya, nasib RUU itu tidak jelas. [my/jm]

XS
SM
MD
LG