Tautan-tautan Akses

DPR AS Akan Lakukan Pemungutan Suara Soal Senjata Api


Ketua DPR AS, Paul Ryan dalam konferensi pers di Capitol Hill, Washington (23/6). (AP/Evan Vucci)
Ketua DPR AS, Paul Ryan dalam konferensi pers di Capitol Hill, Washington (23/6). (AP/Evan Vucci)

Ketua DPR Paul Ryan mengatakan "adalah wajar” mencegah senjata api tidak jatuh ke tangan teroris, tetapi hal itu harus dilakukan sekaligus dengan melindungi hak rakyat untuk memiliki senjata.

Partai Republik yang menguasai Dewan Perwakilan Rakyat Amerika, minggu depan akan mengadakan pemungutan suara atas rancangan undang-undang yang akan mencegah agar orang yang dicurigai sebagai teroris tidak bisa membeli senjata.

Seminggu setelah sejumlah anggota partai Demokrat mengadakan aksi duduk hampir 26 jam untuk menuntut pemungutan suara guna mengontrol senjata, Ketua DPR Paul Ryan mengumumkan kepada sesama rekannya dari Partai Republik untuk mengadakan pemungutan suara Kamis depan.

Ryan mengatakan, DPR akan memberikan suara pada RUU yang mencakup langkah-langkah untuk mencegah radikalisasi dan perekrutan oleh kelompok-kelompok ekstremis, serta mencegah tersangka teroris untuk membeli senjata.

Ryan menyebut "adalah wajar” mencegah agar senjata api tidak jatuh ke tangan teroris, tetapi hal itu harus dilakukan sekaligus dengan melindungi hak rakyat untuk memiliki senjata.

Kelompok Demokrat mengadakan protes duduk sehari penuh di lantai gedung DPR minggu lalu, menuntut pemungutan suara untuk membuat RUU, setelah terjadi penembakan yang menewaskan 49 orang di klub malam gay di Orlando, Florida.

Penembaknya, Omar Mateen, yang dibunuh oleh pihak berwenang, adalah warga Amerika yang berjanji setia kepada pemimpin kelompok ekstremis Negara Islam (ISIS), menurut rekaman telpon polisi ketika terjadi pembantaian massal itu.

DPR pekan depan juga akan membahas rancangan bipartisan yang diajukan wakil Republik dari Pennsylvania, Tim Murphy yang berupaya mengatasi kekerasan senjata dengan merombak sistem perawatan kesehatan mental.

Partai Republik percaya, terorisme dan penyakit mental adalah penyebab utama penembakan masal dan bukan karena mudahnya orang mendapatkan senjata api .

Pemimpin minoritas di DPR, Nancy Pelosi mengatakan, Ryan kemungkinan akan mengajukan RUU yang didukung Perhimpunan Pemilik Senjata Api atau NRA, yang mengharuskan pemerintah membuktikan bahwa orang yang namanya tercatat dalam daftar tersangka teroris tidak boleh memiliki senjata api.

Juru bicara Pelosi, Drew Hammill memperingatkan, pemungutan suara atas RUU yang disusun NRA itu "tidak akan berhasil.'' [ps/ii]

XS
SM
MD
LG