Tautan-tautan Akses

Dalam Pesan Natal, PM Inggris Desak Vaksinasi


Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara selama konferensi pers tentang varian omicron, di London, Inggris 27 November 2021. (Foto: Hollie Adams via REUTERS)
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara selama konferensi pers tentang varian omicron, di London, Inggris 27 November 2021. (Foto: Hollie Adams via REUTERS)

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengulangi permohonannya kepada rakyat Inggris agar "divaksinasi" sebagai bagian dari pesan Natalnya yang dirilis Jumat (24/12). Inggris saat ini sedang melakukan program booster berskala besar untuk mencoba menghentikan penyebaran varian baru virus corona.

Pemerintah Konservatif Johnson bertujuan memberi dosis vaksin ketiga kepada semua orang usia 18 tahun ke atas sampai pada 31 Desember, sebulan lebih cepat dari target sebelumnya.

"Meskipun waktu untuk membeli hadiah secara teoritis hampir habis, masih ada hal luar biasa yang dapat Anda berikan kepada keluarga dan seluruh negara dan itu adalah vaksinasi," katanya. Ia juga mendorong mereka yang belum menerima dosis pertama atau kedua agar segera mendapatkannya.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengunjungi pusat vaksinasi Stow Health di Westminster, London, Inggris, 13 Desember 2021. (Foto: Reuters)
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengunjungi pusat vaksinasi Stow Health di Westminster, London, Inggris, 13 Desember 2021. (Foto: Reuters)

Johnson memuji "semangat bertetangga yang luar biasa" yang ditunjukkan orang-orang yang telah menerima vaksin. Ia juga memberi penghormatan kepada petugas kesehatan dan mereka yang terlibat dalam program vaksinasi.

Varian omicron telah menjadi yang paling dominan di Inggris dan sementara data awal dari badan kesehatan masyarakat Kamis menunjukkan bahwa orang dengan omicron 50% sampai 70% lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit dibandingkan dengan varian delta, kekhawatiran tetap ada tentang kemungkinan layanan kesehatan kewalahan setelah laporan jumlah kasus yang mencapai rekor.

Inggris pada Kamis (23/12) melaporkan hampir 120.000 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi laboratorium, tertinggi selama pandemi, dan hari kedua jumlah kasus melampaui 100.000.

Kantor Statistik Nasional Inggris memperkirakan bahwa sekitar 1 dari 45 orang dalam rumah tangga di negara itu - 1,2 juta orang - terjangkit COVID-19 dalam pekan hingga 16 Desember, tertinggi selama pandemi.

Pemerintah Inggris bulan ini memberlakukan kembali aturan yang mewajibkan masker di toko-toko dan memerintahkan orang untuk menunjukkan bukti vaksinasi atau tes virus corona negatif sebelum memasuki klub malam dan tempat-tempat ramai lainnya dalam upaya menghambat penyebaran omicron.

Pemerintah Kamis mengatakan bahwa mereka tidak akan memberlakukan pembatasan baru sebelum Natal, tetapi mungkin akan melakukannya segera setelahnya. [ka/ab]

XS
SM
MD
LG