Tautan-tautan Akses

China Bangun Tempat Tes COVID Permanen Setelah ‘Lockdown’


Orang-orang berbaris untuk dites di sebelah anggota staf yang mengenakan APD di tempat pengujian asam nukleat seluler di luar pusat perbelanjaan, di tengah wabah COVID-19 di Beijing, China, 6 Mei 2022. (Foto: REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)
Orang-orang berbaris untuk dites di sebelah anggota staf yang mengenakan APD di tempat pengujian asam nukleat seluler di luar pusat perbelanjaan, di tengah wabah COVID-19 di Beijing, China, 6 Mei 2022. (Foto: REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)

China sedang menyiapkan ribuan tempat tes PCR permanen, dengan 9.000 di antaranya telah selesai di Shanghai saja, sementara pihak berwenang berusaha “menormalisasi” kontrol pandemi yang ketat bahkan setelah berakhirnya lockdown yang diberlakukan baru-baru ini.

Sekarang ini, hampir 25 juta warga di pusat keuangan China di bagian timur Shanghai masih berada di bawah semacam kondisi lockdown sementara kota itu berjuang keras mengatasi wabah virus corona terbesar di China.

Namun, dalam upaya mencegah gejolak pada masa mendatang, otoritas kota telah mendirikan suatu sistem yang akan membuat tes reguler COVID-19 sebagai hal permanen dalam kehidupan sehari-hari, dengan kota-kota lain mengambil langkah serupa.

Seorang pekerja medis dengan pakaian pelindung mengambil sampel swab dari seorang warga, di tengah pandemi COVID-19, di Shanghai, Cina, 5 Mei 2022. (Foto: REUTERS/ Lagu Ali)
Seorang pekerja medis dengan pakaian pelindung mengambil sampel swab dari seorang warga, di tengah pandemi COVID-19, di Shanghai, Cina, 5 Mei 2022. (Foto: REUTERS/ Lagu Ali)

Dari 9.000 tempat pengujian di Shanghai, 5.000 di antaranya sudah beroperasi, kata wakil wali kota Wu Qing pada Jumat (6/5).

Sebagai bagian dari strategi dinamis nol-COVID China, warga berbagai kota termasuk Beijing telah sering melakukan pengujian, dan telah lama terbiasa memperlihatkan aplikasi “kode kesehatan” di ponsel untuk menunjukkan mereka tidak mengunjungi daerah-daerah berisiko tinggi.

Tetapi sistem baru akan mewajibkan siapa pun untuk memiliki hasil tes PCR negatif sebelum memasuki ruang publik. Belum jelas seberapa lama tes dilakukan sebelumnya yang diperlukan untuk itu.

Tempat-tempat pengujian – yang berlokasi di daerah permukiman, pusat-pusat industri, perkantoran dan pintu-pintu masuk ke stasiun kereta dan kereta bawah tanah – akan memungkinkan orang-orang dites hanya dalam 15 menit, kata para pejabat.

Beijing, yang sedang berjuang mengatasi wabah, Kamis (5/5), juga menyatakan akan menerapkan pengujian yang normal dan memastikan siapa pun yang memasuki gedung-gedung publik harus menunjukkan hasil tes negatif yang dilakukan dalam tujuh hari terakhir.

Kota Hangzhou, 176 kilometer sebelah barat daya Shanghai, juga berjanji akan mendirikan 10 ribu tempat pengujian permanen, dan akan memberikan akses ke tempat-tempat berpemandangan indahnya hanya bagi orang-orang yang menunjukkan hasil tes COVID negatif dari 48 jam sebelumnya.

China telah melipatgandakan retorika nol-COVID-nya, dengan mengatakan strategi itu masih menjadi cara manusiawi yang paling hemat dalam menangani pandemi, tetapi banyak warga dan kelompok pengusaha yang menyatakan keprihatinan tentang kerugian akibat sering lockdown.

Warga antre untuk tes COVID-19 di lokasi pengujian di kompleks perkantoran di Beijing, Jumat, 29 April 2022. (Foto: AP)
Warga antre untuk tes COVID-19 di lokasi pengujian di kompleks perkantoran di Beijing, Jumat, 29 April 2022. (Foto: AP)

Para analis di bank-bank asing berbeda pendapat mengenai manfaat rencana melakukan tes rutin.

Goldman Sachs menyatakan bahwa tes reguler merupakan jalan keluar bagi China sewaktu mempertahankan kebijakan nol-COVID sambil mengurangi dampak ekonomi, dan menambahkan bahwa biaya pengujian hanya sebagian kecil dari PDB China.

Namun Nomura menyatakan manfaat tes reguler PCR terbatas, seraya menambahkan ini akan menelan biaya antara 0,9% dan 2,3% dari PDB, tergantung seberapa jauh mandat itu diperluas ke seluruh populasi China. “Sebagian besar pengeluaran ini kemungkinan besar akan menekan pengeluaran fiskal di bidang-bidang utama lainnya,” lanjutnya. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG