Tautan-tautan Akses

China Ancam Akan Balas AS Jika Rugikan Kepentingannya


Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian dalam Konferensi Pers di Beijing, 8 April 2020. (Foto: dok).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian dalam Konferensi Pers di Beijing, 8 April 2020. (Foto: dok).

Beijing, Senin (1/6), memperingatkan Washington bahwa pihaknya akan melangsungkan pembalasan setelah Presiden Donald Trump mengumumkan akan melakukan berbagai pembatasan terhadap sejumlah mahasiswa China di AS sebagai protes terhadap rencana China untuk memberlakukan UU keamanan nasional baru di Hong Kong.

Trump mengatakan, Jumat (29/5), Amerika Serikat akan membatalkan visa para mahasiswa S-2 dan para periset yang memiliki hubungan langsung dengan universitas-universitas yang berafiliasi dengan militer China. Trump juga mengatakan akan mulai mencabut hak-hak istimewa yang dimiliki Hong Kong karena status khususnya seandainya Beijing meneruskan rencananya untuk memberlakukan UU keamanan kontroversial itu.

Presiden AS itu mengatakan, “Pemerintah China telah meremehkan status Hong Kong yang telah bertahan lama dan sangat membanggakan.”

China dengan marah mengatakan, langkah-langkah yang diambil AS akan merugikan kedua belah pihak. "Setiap pernyataan dan tindakan yang membahayakan kepentingan China akan dibalas oleh China,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, pada sebuah konferensi pers harian tanpa merinci lebih jelas tindakan balasan yang dimaksud.

Ia mengatakan, langkah-langkah yang diambil Washington secara serius mencampuri urusan dalam negeri China dan mengganggu hubungan AS-China.

Parlemen China, Kamis (28/5) lalu, menyetujui rencana pemberlakuan UU itu. Undang-undang itu akan mengkriminalkan tindakan-tindakan yang membahayakan keamanan nasional, termasuk upaya memisahkan diri, subversi dan terorisme, serta memungkinkan dinas-dinas keamanan nasional China secara terbuka beroperasi di Hong Kong. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG