Tautan-tautan Akses

China Akan Tingkatkan Impor dan Investasi di Indonesia


Menteri Luar Negeri Wang Yi menandatangani buku tamu saat Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berdiri di sampingnya saat rapat di Jakarta, 13 Januari 2021. (Foto: Kementerian Luar Negeri Indonesia via REUTERS)
Menteri Luar Negeri Wang Yi menandatangani buku tamu saat Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berdiri di sampingnya saat rapat di Jakarta, 13 Januari 2021. (Foto: Kementerian Luar Negeri Indonesia via REUTERS)

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan, Rabu (13/1), negaranya akan mengimpor lebih banyak produk Indonesia juga meningkatkan investasinya. Hal itu dikatakan menyusul desakan Jakarta agar Beijing menghapus hambatan untuk membuat perdagangan antara kedua negara lebih seimbang.

"Kami berharap dapat memperluas impor dari Indonesia dan investasi China di Indonesia sehingga kami dapat membawa pertumbuhan perdagangan yang lebih sehat dan seimbang antara kedua negara kami," kata Wang Yi dalam pernyataan bersama dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Reuters melaporkan, Rabu (13/1), China adalah mitra dagang terbesar Indonesia dan sumber investasi penting, tetapi defisit perdagangan yang besar dengan China sering menjadi sumber kekhawatiran di Indonesia.

Defisit menyusut drastis antara Januari hingga November 2020, turun menjadi $7 miliar dari $15,4 miliar pada periode yang sama pada 2019. Hal itu terjadi karena permintaan Indonesia untuk produk impor anjlok di tengah epidemi virus corona dan resesi pertamanya dalam 22 tahun.

Menteri Retno mendesak China untuk menghilangkan hambatan perdagangan untuk produk andalan Indonesia, seperti minyak sawit, perikanan, buah-buahan dan sarang burung, sebagai cara untuk mengatasi ketimpangan perdagangan.

“Upaya harus dilakukan untuk mengejar perdagangan yang membaik dan lebih seimbang,” katanya.

Retno mengatakan, Indonesia juga menyetujui studi China atas proyek bendungan Lambakan di Kalimantan Timur. Menurut laporan media lokal, bendungan itu adalah salah satu proyek utama Indonesia untuk mengendalikan banjir dan bernilai sekitar $ 400 juta. [ah/au]

Recommended

XS
SM
MD
LG