Tautan-tautan Akses

Cela Tingginya Harga Obat Resep, Biden: 'Kita Harus Malu Sebagai Bangsa'


Presiden AS Joe Biden berbicara dalam kunjungannya ke Kearny, New Jersey, pada 25 Oktober 2021. Biden terus mengupayakan agar RUU Jaring Pengaman Sosial yang menjadi programnya dapat segera disahkan. (Foto: AP/Evan Vucci)
Presiden AS Joe Biden berbicara dalam kunjungannya ke Kearny, New Jersey, pada 25 Oktober 2021. Biden terus mengupayakan agar RUU Jaring Pengaman Sosial yang menjadi programnya dapat segera disahkan. (Foto: AP/Evan Vucci)

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan rancangan undang-undang (RUU) Jaring Pengaman Sosial yang diajukan olehnya akan memberikan penghematan nyata pada obat resep untuk semua orang Amerika. Ia mengatakan satu dari empat orang Amerika yang minum obat resep, tidak mampu membelinya.

"Uang di kantong setiap orang semakin tipis karena biaya obat yang tinggi membuat asuransi kesehatan lebih mahal untuk semua orang."

Berbicara pada Senin (6/12) di Gedung Putih, Biden mengutip kisah seorang wanita muda, Shelby Skipper, yang didiagnosis menderita diabetes tipe satu pada usia delapan tahun.

Naiknya harga insulin memaksanya berbagi dosis dengan adiknya, Sa'Ra, yang juga didiagnosis menderita diabetes pada usia dini. Biden mengatakan Shelby kemudian dirawat di rumah sakit setelah ia koma karena tidak mampu membeli dosis insulin yang tepat.

"Kita malu sebagai bangsa," cetus Biden, "jika tidak bisa berbuat lebih baik dari ini."

Rancangan undang-undang sosial tersebut akan membatasi biaya premi untuk insulin hingga $35 per bulan. RUU itu juga akan membatasi jumlah yang dibayarkan penerima Medicare untuk obat resep sampai $2.000 per tahun, dan mengharuskan pembuat obat untuk membayar potongan harga kepada Medicare jika mereka menaikkan harga lebih cepat daripada inflasi.

Undang-undang itu akan memberdayakan Medicare untuk menegosiasikan biaya obat, membuat obat pertama dengan harga lebih rendah tersedia pada 2025. [ka/jm]

XS
SM
MD
LG