Tautan-tautan Akses

Cara Baru Melacak Hewan Lewat DNA


Dua ekor badak yang dilindungi terlihat di taman suaka Kahya Ndlovu, Hoedspruit, Afrika Selatan (foto: ilustrasi). Ilmuwan kini menggunakan cara baru untuk melacak jenis hewan tertentu tanpa harus menangkap mereka.
Dua ekor badak yang dilindungi terlihat di taman suaka Kahya Ndlovu, Hoedspruit, Afrika Selatan (foto: ilustrasi). Ilmuwan kini menggunakan cara baru untuk melacak jenis hewan tertentu tanpa harus menangkap mereka.

Para pakar menggunakan cara baru untuk melacak jenis-jenis hewan tertentu tanpa harus menangkap mereka. Dengan menggunakan proses yang disebut Environmental DNA, para pakar bisa memperoleh jejak genetika yang ditinggalkan hewan-hewan itu, yang bisa digunakan untuk melindungi dan menyelamatkan mereka.

Pakar Mark Stoekle melemparkan sebuah ember yang diikat dengan tali ke East River yang membelah kota New York, untuk mengetahui lebih banyak tentang ikan-ikan yang hidup di sana. Tapi ia hanya akan mengumpulkan bagian-bagian kecil DNA yang ditinggalkan ikan-ikan di sungai itu.

Kemudian ia memasukkan air sungai tadi ke botol-botol plastik untuk diselidiki lebih lanjut di laboratorium, guna mencari apa yang disebutnya Environmental DNA.

Stoekle mengatakan, “Dengan menganalisa DNA yang kita temukan dalam air itu, kita bisa mengetahui jenis-jenis ikan yang ada di sana.”

Stoekle dan beberapa mahasiswanya ingin mengetahui apakah ikan-ikan tertentu sudah kembali berkembang biak di East River, yang tadinya sangat kotor karena polusi. Dalam contoh air yang diambil dari sungai itu bisa ditemukan sisik-sisik ikan dan sel-sel kulit ikan yang mengandung bahan-bahan genetika.

“Dari segelas air sungai itu, kita bisa menemukan apa yang tampak seperti bercak-bercak debu, yang kemudian bisa kita ambil DNA-nya untuk dianalisa, sama seperti yang dilakukan polisi ketika memeriksa tempat kejadian perkara,” tambahnya.

Sementara itu, di sebuah sungai di Vietnam, para pakar sedang mencari kura-kura berkulit lunak yang disebut kura-kura Yangtze, yang sangat langka dan hanya bisa ditemukan di tempat-tempat tertentu di Asia.

Tracie Seimon, pejabat Wildlife Conservation Society pada kebun binatang Bronx di New York, mengatakan, “Kami akan bisa membantu menyelamatkan kura-kura Yangtze berkulit lunak itu dari kepunahan kalau kami bisa menemukan di mana mereka hidup.” [ii]

XS
SM
MD
LG