Tautan-tautan Akses

Bursa Saham Wall Street Anjlok 


Bendera AS raksasa terpampang di Bursa Saham New York, Senin, 21 September 2020.
Bendera AS raksasa terpampang di Bursa Saham New York, Senin, 21 September 2020.

Bursa saham Amerika, Wall Street, anjlok pada Senin (21/9), sementara pasar global merosot di tengah kekhawatiran akan imbas pandemi terhadap ekonomi. Namun, indeks saham S&P 500 mengurangi penurunannya pada penutupan pasar.

Anjloknya pasar saham dimulai di Asia begitu perdagangan dibuka untuk pekan ini. Situasi di Asia menular ke Eropa di tengah kekhawatiran akan kemungkinan pembatasan sosial yang diberlakukan lebih ketat guna membendung penyebaran virus corona.

Di Amerika, pasar saham dan imbal hasil Treasury berakhir melemah, sementara harga minyak dan komoditas lain turun.

Indeks saham S&P 500 turun 38,41 poin menjadi 3.281. Ini penurunan beruntun empat hari, dan yang terlama sejak saham dijual pada Februari di tengah kekhawatiran resesi. Namun, pemulihan satu jam sebelum pasar ditutup membantu indeks blue-chip itu kembali naik, sehingga mencatat penurunan 1,2 persen dibandingkan 2,7 persen sebelumnya pada hari itu.

Indeks rata-rata saham industri Dow Jones ditutup turun 510 poin menjadi 27.147 setelah sempat turun 942 poin. Sedangkan indeks komposit Nasdaq turun 14 poin menjadi 10.778.

Sepanjang bulan ini, bursa saham Wall Street goyah. Indeks saham S&P 500 turun sebanyak 8,4 persen, walaupun sempat mencatat rekor tertinggi pada 2 September di tengah daftar panjang kekhawatiran investor. Kekhawatiran utama mereka adalah harga saham yang terlalu mahal sementara pandemi virus corona memburuk, ketidakmampuan Kongres untuk memberi lebih banyak bantuan bagi ekonomi, ketegangan Amerika-China yang meningkat, dan pemilu Amerika yang semakin dekat, tetapi semakin kontroversial.

Investor memperkirakan pasar saham tetap bergejolak, mungkin sampai melampaui pemilu 3 November di Amerika. [ka/pp]

Recommended

XS
SM
MD
LG