Ketika Raj Raghunathan, profesor pemasaran di Universitas Texas (UT), Austin mulai mengajar mata kuliah tentang kebahagiaan tujuh tahun lalu, dia tidak pernah mengira kuliahnya akan populer. Kuliahnya telah menarik ribuan mahasiswa, baik di UT maupun luar negeri, khususnya di Sekolah Bisnis Hyderabad India. Karena itu dia memutuskan untuk menuangkan semua yang dipelajarinya dalam sebuah buku berjudul ‘If You're So Smart, Why Aren't You Happy?’
Raghutanathan mengatakan seringkali orang ingin bahagia tapi tidak memasukkan kebahagiaan sebagai bagian penting dari tujuan hidup mereka.
“Tingkah laku kita tidak mencerminkan bahwa kita memprioritaskan kebahagiaan dalam hidup. Kita justru lebih memprioritaskan hal lain, seperti harta, popularitas, status, kecantikan dan lain-lain,” katanya.
Dalam bukunya, dia menganjurkan tujuh hal. Yang pertama adalah memprioritaskan kebahagiaan dengan mengingatkan diri sendiri, terutama sebelum mengambil keputusan besar, bahwa kebahagiaan adalah tujuan hidup.
“Latihan kedua; berterima kasih kepada seseorang yang memberikan dampak positif dalam hidup Anda. Ketiga; melakukan aksi kebaikan secara acak karena kita ikut bahagia dengan melakukan hal baik kepada orang lain. Keempat; melakukan gaya hidup sehat, cukup tidur, makan sehat, dan berolahraga. Kelima; memaafkan dengan ikhlas karena apabila kita menahan emosi, itu lebih merugikan diri sendiri daripada orang lain. Keenam; menerima keadaan meskipun negatif. Ketujuh; menjalani hidup hari ini dengan penuh kesadaran," jelasnya.
Dengan melakukan latihan itu, kata Raj Raghunathan, bisa membantu menjawab judul buku ‘If You're So Smart, Why Aren't You Happy?’ dengan jawaban ‘kini saya lebih bahagia.’ [vm/jm]
