Tautan-tautan Akses

Boris Johnson: Kemungkinan Besar Perundingan Brexit akan Gagal 


Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen (kanan) menyambut Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menjelang pertemuan di kantor pusat Uni Eropa di Brussels, 9 Desember 2020. (Foto: AP)
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen (kanan) menyambut Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menjelang pertemuan di kantor pusat Uni Eropa di Brussels, 9 Desember 2020. (Foto: AP)

Tanpa kesepakatan dengan Uni Eropa, Brexit yang kacau dan mahal akan mulai berlaku tiga minggu lagi. Para pemimpin Uni Eropa dan Inggris, Kamis memperkirakan kemungkinan ambruknya perundingan perdagangan.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bahkan berbicara mengenai “kemungkinan besar” gagal.

Kedua pihak memberi tahu warganya untuk bersiap menghadapi kejutan Tahun Baru, ketika perdagangan antara Inggris dan daratan Eropa akan menghadapi kejutan terbesar dalam hampir separuh abad.

Komentar Johnson yang suram itu disampaikan sementara para perunding berupaya mencapai terobosan melalui pembicaraan teknis, di mana para pemimpin mereka selama pekan lalu sudah tiga kali gagal melakukan perundingan politik.

Menghadapi tenggat pada Minggu yang ditetapkan setelah Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Johnson berbicara pada Rabu (9/12) malam, kedua pihak menyadari perpisahan yang sudah dirancang selama empat tahun mungkin akan berakhir buruk.

“Saya kira kita perlu memahami dengan sangat jelas: sekarang, ada kemungkinan besar, kita akan mendapat penyelesaian seperti hubungan Australia dengan Uni Eropa,” kata Johnson menggunakan bahasa yang merujuk pada tidak adanya kesepakatan Brexit.

Australia tidak memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan 27 negara Uni Eropa.

“Itu tidak berarti hal yang buruk,” kata Johnson, sementara reaksi di pihak Uni Eropa juga sama pesimistisnya. [my/pp]

XS
SM
MD
LG