Tautan-tautan Akses

Boris Johnson ke Brussel untuk Perundingan Penting Brexit 


Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam konferensi pers di Downing Street di London, Inggris, 2 Desember 2020.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam konferensi pers di Downing Street di London, Inggris, 2 Desember 2020.

Sejumlah pejabat mengatakan, Senin (8/12), bahwa Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Ketua Komisi Eropa berencana bertemu langsung untuk menjajaki apakah mungkin mencapai kesepakatan menit-menit terakhir.

Setelah percakapan telepon yang panjang Johnson dan Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan "perbedaan signifikan" masih tetap ada terkait tiga masalah utama.

Kedua pemimpin berencana membahas perbedaan tersebut "dalam pertemuan langsung di Brussel dalam beberapa hari mendatang."

Kedua pemimpin berbicara untuk kedua kalinya dalam 48 jam karena tim perdagangan kedua pihak buntu dalam perundingan di Brussel.

Kesenjangan masih ada terkait hak penangkapan ikan, aturan persaingan yang adil dan tata kelola perselisihan di masa depan, sementara hubungan ekonomi kedua belah pihak berakhir tiga minggu lagi pada akhir tahun.

Terobosan apa pun, kini harus datang dari para pemimpin itu sendiri.

Meskipun ada upaya intensif, pernyataan bersama tersebut mengatakan, kedua pihak sepakat tidak ada kondisi yang memungkinkan menyelesaikan sebuah kesepakatan. Hal ini karena perbedaan signifikan terkait tiga masalah penting: kesetaraan, tata kelola dan perikanan.

Meski secara politik Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada 31 Januari, tetap Inggris tetap bergabung dalam pasar tunggal bebas pajak dan bea cukai blok itu hingga 31 Desember.

Mengupayakan kesepakatan perdagangan sebelum batas waktu itu akan memastikan tidak ada tarif pajak dan kuota perdagangan diberlakukan pada barang-barang yang diekspor atau diimpor oleh kedua belah pihak, meskipun akan ada biaya dan birokrasi baru.

Senin (7/12) pagi, kepala perunding Uni Eropa Michel Barnier tidak memberi kabar adanya terobosan ketika memberi pengarahan para duta besar dari 27 negara anggota mengenai kemungkinan kesepakatan dengan London sebelum tenggat pada 31 Desember.

Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan "masih ada kesulitan" terkait pengawasan hukum dari setiap kesepakatan perdagangan dan standar kepatuhan pada aturan yang berlaku yang harus dipenuhi Inggris untuk bisa mengekspor di Uni Eropa. [my/pp]

XS
SM
MD
LG