Tautan-tautan Akses

Bisnis Buka Kembali di China, tapi Banyak Warga Tetap Tinggal di Rumah


Presiden China Xi Jinping melakukan inspeksi upaya pencegahan penyebaran virus korona di tempat kerja di Beijing, Senin (10/2).
Presiden China Xi Jinping melakukan inspeksi upaya pencegahan penyebaran virus korona di tempat kerja di Beijing, Senin (10/2).

Makin banyak kantor dan toko di Beijing serta bagian-bagian lain di China yang akhirnya dibuka kembali hari Senin (10/2), setelah liburan Tahun Baru Imlek diperpanjang untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran virus korona baru, tetapi banyak pekerja dan pembeli tampaknya tetap tinggal di rumah.

Otoritas kesehatan masyarakat mengawasi dengan cermat untuk melihat apakah pembukaan kembali bisnis memperparah penyebaran virus, yang telah menginfeksi 40.000 orang lebih di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 1.000 orang, dengan sebagian besar kasus terjadi di China.

Bahkan sebelum bisnis perlahan-lahan dan secara hati-hati dibuka kembali, China, hari Senin justru melaporkan peningkatan kasus baru. Peningkatan ini meredupkan optimisme keberhasilan karantina terhadap sekitar 60 juta orang dan langkah-langkah pengendalian penyakit lainnya.

Seorang petugas kebersihan berjalan melewati halaman kantor sebuah distrik bisnis yang sepi di Beijing, China Senin (10/2), di tengah perebakan wabah virus korona yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang.
Seorang petugas kebersihan berjalan melewati halaman kantor sebuah distrik bisnis yang sepi di Beijing, China Senin (10/2), di tengah perebakan wabah virus korona yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang.

Sementara itu, Inggris menyatakan virus tersebut sebuah "ancaman serius dan nyata bagi kesehatan masyarakat" dan mengatakan, jika diperlukan, akan menahan orang yang terinfeksi secara paksa. Perancis memeriksa 45 anak dan orang tua mereka setelah lima turis Inggris terkena virus di sebuah resor ski.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pihaknya masih belum bisa memprediksi ke mana arah wabah itu tetapi yakin masih ada peluang untuk menahannya.

"Dalam beberapa hari terakhir, kita telah melihat beberapa contoh penularan lanjutan dari orang-orang yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke China, seperti kasus yang dilaporkan di Perancis kemarin dan Inggris hari ini. Pendeteksian sejumlah kecil kasus ini bisa menjadi pemicu kasus yang lebih besar, namun untuk saat ini, hanya percikan kasus," ujarnya.

Jumlah korban tewas di China daratan hingga Minggu tengah malam bertambah 97 menjadi 908 dalam 24 jam, dan 3.062 kasus baru dilaporkan, kata pihak berwenang pemerintah China. Jumlah itu naik 15% dari hari Sabtu dan mematahkan serangkaian penurunan kasus harian, yang dikatakan pemerintah menunjukkan keberhasilan tindakan penanggulangan.

Lebih dari 440 kasus telah dikonfirmasi di luar China daratan, termasuk dua kematian di Hong Kong dan Filipina.

Pemimpin China Xi Jinping yang mengenakan masker penutup mulut, mengunjungi pusat kesehatan masyarakat di Beijing. Suhu tubuhnya dipantau dan ia menyampaikan terima kasih kepada petugas kesehatan atas nama Partai Komunis dan pemerintah.

"Kami pasti akan memenangkan perang rakyat ini," katanya. [my/lt]

XS
SM
MD
LG