Tautan-tautan Akses

Biden Ungkap Rencana Pembangunan Infrastruktur Senilai $2 Triliun


Presiden AS Joe Biden berbicara di kota Pittsburgh, Pennsylvania, Rabu (31/3).
Presiden AS Joe Biden berbicara di kota Pittsburgh, Pennsylvania, Rabu (31/3).

Presiden AS Joe Biden mengumumkan rencana infrastruktur senilai $ 2 triliun, Rabu (31/3) yang menurut Gedung Putih dapat "menata ulang dan membangun kembali ekonomi baru" yang akan memposisikan AS "bisa mengalahkan China."

Gedung Putih sebelumnya menyampaikan rencana perbaikan 32.000 kilometer jalan raya, 10 jembatan yang signifikan bagi ekonomi dan 10.000 jembatan ukuran menengah, menyingkirkan pipa mengandung timbal berbahaya dalam saluran air, dan secara signifikan meningkatkan jaringan listrik, internet dan sistem transportasi.

Biden mengumumkan rencana itu di kota industri besar wilayah timur, Pittsburgh, negara bagian yang menjadi ajang pertempuran politik, Pennsylvania, yang dimenangkannya dalam pemilu November lalu, serta membuka jalan menuju empat tahun masa jabatannya sebagai presiden.

Setelah berhasil mendapat persetujuan Kongres terkait dana bantuan virus corona senilai $ 1,9 triliun, dengan hanya mengandalkan kekuatan suara anggota kongres dari Demokrat dengan oposisi sepenuhnya dari Partai Republik, Biden mempertegas tujuan legislatif selanjutnya dari pemerintahannya, yakni langkah perbaikan infrastruktur.

“Amerika Serikat merupakan negara terkaya di dunia, namun menempati peringkat ke-13 dalam hal kualitas infrastruktur secara keseluruhan,” kata Gedung Putih.

“Setelah puluhan tahun mengabaikan investasi pada jalan, jembatan, dan sistem saluran air kita, sarana-sarana tersebut mengalami keterpurukan. Jaringan listrik menjadi rentan akibat ancaman pemadaman listrik besar-besaran. Terlalu banyak masyarakat tidak memiliki akses ke internet berkecepatan tinggi dengan harga terjangkau dan perumahan yang berkualitas.”

Dikatakan, "Ini menjadi momen untuk menata kembali dan membangun kembali ekonomi baru," Biden menambahkan investasi domestik untuk kepentingan publik sebagai bagian dari ekonomi mengalami penurunan lebih dari 40% sejak 1960-an. Dikatakan bahwa rencana Biden itu memproyeksikan investasi "dengan cara yang belum pernah dilakukan sejak jalan tol antar negara bagian dibangun dan Amerika memenangkan perlombaan ke luar angkasa."

Seorang pejabat senior pemerintah, Selasa malam (30/3) kepada wartawan mengemukakan proyek tersebut ditarget akan berlangsung dalam waktu sekitar delapan tahun.

“Ini adalah investasi bernilai tinggi, investasi yang dinilai oleh para ahli dari seluruh dewan akan memberi kontribusi untuk mengatasi defisiensi, dan meningkatkan efisiensi ekonomi,” kata pejabat itu.

Biden mengusulkan pembiayaannya melalui beberapa perubahan atas pajak perusahaan, termasuk menaikkan pajak perusahaan dari 21% menjadi 28%. [mg/jm]

XS
SM
MD
LG