Tautan-tautan Akses

Biden Salahkan Trump atas Kerusuhan di Capitol Hill


Pendukung Presiden AS Donald Trump berbaris melalui jalan-jalan kota saat mereka menuju Gedung Capitol di Washington DC pada 6 Januari 2021. (Foto: AFP)
Pendukung Presiden AS Donald Trump berbaris melalui jalan-jalan kota saat mereka menuju Gedung Capitol di Washington DC pada 6 Januari 2021. (Foto: AFP)

Presiden terpilih Joe Biden mengecam para perusuh yang menyerbu Gedung Capitol di AS sebagai "teroris domestik" dan dia menyalahkan Presiden Donald Trump atas kekerasan yang telah mengguncang Washington DC dan sekitarnya.

Kerusuhan oleh pendukung Trump yang melanggar keamanan Kongres pada hari Rabu adalah "bukan perbedaan pendapat, bukan kekacauan, bukan protes. Itu adalah kekacauan.”

Mereka yang berkumpul di Gedung Capitol berniat mengganggu acara Kongres untuk mengesahkan kemenangan Biden atas Trump “bukanlah pengunjuk rasa. Jangan berani-berani menyebut mereka pengunjuk rasa. Mereka adalah gerombolan perusuh - pemberontak, teroris domestik,” kata Biden Kamis (7/1).

Dengan nada serius, sebagaimana dilansir dari Associated Press, Jumat (8/1), Biden mengatakan tindakan yang diambil Trump untuk menumbangkan lembaga-lembaga demokrasi negara selama masa kepresidenannya mengarah langsung ke kekacauan di Washington.

“Dalam empat tahun terakhir, kami memiliki seorang presiden yang menghina demokrasi kami, Konstitusi kami, aturan hukum yang jelas dalam segala hal yang telah dia lakukan,” kata Biden. “Dia melakukan serangan habis-habisan terhadap institusi demokrasi kita sejak awal. Dan kemarin adalah puncak dari serangan yang tak henti-hentinya itu.”

Massa ratusan pendukung Trump masuk ke Gedung Capitol pada Rabu (6/1) untuk mencari anggota DPR yang terpaksa menghentikan sidang mereka.

Klaim Trump berulang kali ditolak di pengadilan, termasuk Mahkamah Agung, dan oleh pejabat pemilihan negara bagian dari kedua pihak, dan bahkan oleh beberapa pihak di pemerintahannya sendiri. Namun Presiden berusaha lebih keras untuk mencoba membalikkan hasil pemilihan, yang puncaknya pada pekan ini ketika beberapa anggota Kongres dari Partai Republik menolak pengesahan hasil dan kekerasan yang terjadi di Gedung Capitol. Setelah gangguan, Kongres kembali bekerja Rabu (6/1) malam dan menegaskan kemenangan Biden Kamis (7/1) pagi.

Biden mengatakan bahwa pada hari Rabu (6/1), Trump mencoba "menggunakan massa untuk membungkam suara hampir 160 orang Amerika" yang memberikan suara pada bulan November.

Dan baik Biden maupun Wakil Presiden terpilih Kamala Harris berbicara tentang perlakuan polisi terhadap para pengunjuk rasa yang sebagian besar berkulit putih pada hari Rabu (6/1), yang dinilai berbeda dibandingkan dengan cara keras polisi saat menangani demonstrasi “Black Lives Matter.”

"Kami menyaksikan dua sistem keadilan, ketika kami melihat satu yang membiarkan ekstremis menyerbu Capitol Amerika Serikat dan satu lagi yang melepaskan gas air mata pada pengunjuk rasa damai pada musim panas lalu," kata Harris. [ah/au]

XS
SM
MD
LG