Tautan-tautan Akses

Berkunjung ke New York? Siap-Siap Ikuti Sejumlah Aturan Baru!


Para aktivis pedamaian melakukan aksi protes untuk menentang perang di Timur Tengah dalam aksi di Times Square, New York 4 Januari 2020 (foto: ilustrasi).
Para aktivis pedamaian melakukan aksi protes untuk menentang perang di Timur Tengah dalam aksi di Times Square, New York 4 Januari 2020 (foto: ilustrasi).

Awal tahun baru adalah saatnya menetapkan resolusi dan janji baru, dan negara bagian New York memutuskan untuk menyambut tahun 2020 dengan sejumlah larangan. Gubernur New York Andrew Cuomo menandatangani hampir 700 inisiatif, mulai dari membantu imigran hingga perlindungn hewan peliharaan. Wartawan VOA Nina Vishneva mengkaji apa saja larangan signifikan di New York mulai tahun 2020 ini dan bagaimana penilaian warga New York.

Banyak aturan hukum baru diberlakukan di New York mulai awal tahun 2020 ini. Undang-undang pertama yang ada dalam daftar itu adalah penggunaan kantong plastik, yang dilarang mulai Maret mendatang. Sebagai penggantinya, mereka yang membutuhkan kantong untuk membawa barang dapat membeli kantong yang terbuat dari kertas atau kain yang dapat didaur ulang seharga lima sen, atau sekitar enam ribu rupiah.

Tas plastik dan mantel bulu termasu yang dilarang di negara bagian New York mulai tahun 2020 (foto: ilustrasi).
Tas plastik dan mantel bulu termasu yang dilarang di negara bagian New York mulai tahun 2020 (foto: ilustrasi).

“Ini gagasan yang bagus! Membantu lingkungan hidup. Banyak negara bagian sudah melakukan hal ini, jadi masuk akal jika kita juga melakukannya,” ujarnya.

“Untuk saat ini lebih mudah, tetapi jika mereka bisa berhenti membuat kantong plastik maka akan lebih keren!,” kata warga lainnya.

“Ini sangat luar biasa! Mulai hari Senin ini saya tidak lagi akan menggunakan kantong plastik!,” timpal lainnya.

Kepedulian pada lingkungan memicu keputusan di balik sejumlah aturan hukum lain, termasuk keharusan membayar untuk berkendara di kawasan tersibuk di Manhattan. Selain mengurangi emisi, larangan itu juga akan membantu menyudahi mimpi buruk berlalu-lintas di pusat kota New York bagi pengemudi dan penumpang. Namun undang-undang ini baru akan berlaku pada tahun 2021 nanti.

“Tidak, saya pindah ke New Jersey.”

“Tanpa aturan ini akan sangat sulit. Saya tidak mau membayar untuk ini. Terima kasih!’’

"Biaya terus merangkak naik. Larangan ini akan membantu komunitas dan pemukiman kita.’’

Tidak hanya para pengemudi yang akan melihat perubahan, dalam waktu dekat ini para pencinta makanan juga harus mengucapkan selamat tinggal kepada foie grass – makanan yang terbuat dari hati bebek atau angsa yang digemukkan dengan diberi makan jagung secara paksa demi kelezatan dagingnya. Meskipun para petani dan pemilik restoran memprotes aturan hukum baru ini, tetapi undang-undang ini siap diberlakukan mulai 2022. Warga kota New York kini harus memilih makanan pembuka yang berbeda untuk makan malam mewah mereka.

Larangan mengenakan pakaian bulu juga disambut dengan penuh semangat, baik oleh para pendukung maupun mereka yang menentangnya. Banyak warga New York yang gembira dengan larangan ini, kini mengenakan mantel bulu palsu yang lebih murah; sementara toko-toko gembira karena tuntutan mantel bulu sintetis tampaknya akan melesat. Pemilik toko khusus bulu yang asli berupaya membuktikan bahwa mantel mereka ramah lingkungan.

Aktivis larangan mantel bulu, Michael Dolling mengatakan, “Saya pikir mengenakan mantel bulu itu kejam, sudah ketinggalan jaman dan tidak boleh mewakili kota progresif sebagai New York.”

Namun warga Harlem menentang larangan mengenakan mantel bulu itu karena alasan berbeda. Dalam surat kepada Dewan Kota New York, mereka menyampaikan pentingnya produk-produk bulu dalam budaya Afrika-Amerika.

Warga yang menentang penggunaan mantel bulu melakukan aksi di City Hall, New York (foto: dok).
Warga yang menentang penggunaan mantel bulu melakukan aksi di City Hall, New York (foto: dok).

Industri bulu memberi sumbangan yang cukup besar bagi perekonomian negara bagian itu karena hampir 80% dari seluruh mantel bulu di Amerika dibuat di New York. Lebih dari 10.000 orang bekerja di bidang ini, termasuk di perusahaan-perusahaan keluarga yang telah menjalankan bisnis ini selama puluhan tahun. Namun mulai tahun 2020 babak penggunaan bulu alami akan ditutup di New York.

New York juga menjadi negara bagian pertama di Amerika yang melarang “onychectomy surgical removal” atau operasi menghilangkan cakar hewan lewat pembedahan, dengan cara mengamputasi semua atau sebagian tulang ujung pada jari-jari kaki hewan.

Dewan Kota New York juga menaruh perhatian serius pada isu xenophobia. Komis Hak Asasi Manusia New York melarang penggunaan kata “illegal alien” secara diskriminatif dan mereka yang melanggar akan dikenai denda hingga 250 ribu dolar, atau sekitar 3,5 miliar rupiah.

Anggota Dewan Kota New York Corey Johnson mengatakan, “Ketika orang bicara tentang mesin deportasi, ini nyata! Ini terjadi setiap hari! Mereka berupaya mendeportasi sebanyak mungkin warga New York yang tidak memiliki dokumen resmi.’’

Menurut aturan hukum baru ini, imigran di New York dapat memperoleh SIM tanpa memandang status hukum mereka. Ijin mengemudi hanya dapat digunakan untuk mengemudi, tidak untuk memberikan suara dalam pemilu atau sebagai identitas untuk dapat terbang di Amerika.

Undang-undang kontroversial lainnya adalah larangan untuk menggunakan alasan agama apapun – yang sebelumnya diperbolehkan – bagi orang tua untuk tidak memvaksinasi anak mereka. Kini seluruh anak dan siswa harus divaksinasi, kecuali jika diketahui ada dampak sampingnya.

Bukan ini saja aturan hukum baru yang akan mulai diberlakukan segera dan sudah memicu pertanyaan, bahkan kontroversi. Masih banyak aturan-aturan lain, yang menurut pihak berwenang New York memang dirancang untuk menjadikan New York sebagai kota yang lebih baik dan lebih bersahabat. (em/jm)

XS
SM
MD
LG