Tautan-tautan Akses

Bentrok Kopassus-TNI AU di Sukoharjo, Denpom Solo Tahan Tersangka


Markas DenPOM IV 4 Surakarta (Foto: VOA/Yudha)
Markas DenPOM IV 4 Surakarta (Foto: VOA/Yudha)

Detasemen Polisi Militer Solo menahan tersangka bentrok antara Kopassus vs TNI AU di Sukoharjo yang menewaskan 1 orang.

Bentrokan terjadi antara sekelompok anggota Komando Pasukan Khusus atau Kopassus dengan personil TNI AU di Sukoharjo yang menewaskan satu orang dan melukai beberapa diantaranya. Detasemen Polisi Militer menahan para tersangka kasus tersebut.

Detasemen Polisi Militer atau DenPOM IV/4 Surakarta menangani kasus bentrok antara personil TNI AU dengan grup 2 Kopassus Kandangmenjangan Kartasura Sukoharjo. Komandan DenPOM Surakarta, Letkol CPM Witono, saat ditemui, Rabu siang (3/6), mengatakan Detasemen Polisi Militer sudah menahan para tersangka pelaku yang menewaskan satu orang dan melukai empat TNI AU. Witono menegaskan kasus ini bukan karena dendam antar institusi TNI.

“Para tersangka kasus tersebut pasti kita lakukan penahanan. Ada lima tersangka, inisialnya SU berpangkat Serda, HE berpangkat Pratu, DE pangkatnya Pratu, GS pangkatnya Serda, dan LS pangkatnya Pratu. Kelima tersangka ini semuanya dari Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan Sukoharjo. Kita tahan di Madenpom ini," ungkap Letkol CPM Witono.

Komandan DenPOM Surakarta, Letkol CPM Witono (Foto: VOA/Yudha)
Komandan DenPOM Surakarta, Letkol CPM Witono (Foto: VOA/Yudha)

"Mereka kita jerat pasal 170 KUHP. Kita juga memeriksa 17 saksi kasus yang diduga mengetahui kronologis kasus ini, (yaitu) 4 karyawan karaoke 'Bima' Sukoharjo atau lokasi kejadian. Kemudian juga saksi dari para korban yaitu TNI AU, ada 3 orang, bisa berkurang dan bisa bertambah. Kalau korban yang meninggal kan 1 orang, dari TNI AU..serma Z,” lanjutnya.

Sementara itu, kasus bentrokan antar institusi militer TNI AU dengan Kopassus di Sukoharjo yang menewaskan satu orang ini menjadi sorotan warga di Solo. Salah seorang warga, Krisnadi menyayangkan adanya bentrokan yang menewaskan personil TNI ini. Krisnadi menegaskan kasus tersebut sangat memalukan.

“Ya kejadian yang sangat disayangkan. Kenapa selalu terulang terus, antar institusi TNI saling bentrok dan menewaskan personilnya. TNI yang seharusnya menjaga keamanan, pertahanan, dan kedaulatan negara justru saling bentrok. Ini memalukan. Mereka TNI digaji pemerintah pakai uang rakyat, lha kenapa malah saling bunuh, saling berkelahi, saling berperang. Seharusnya bersatu melawan musuh-musuh negara ini,” kata Krisnadi.

Sebagaimana diketahui, bentrokan terjadi antara kelompok personil TNI AU dengan kelompok personil grup 2 Kopassus Kartasura sukoharjo di sebuah lokasi karaoke di Sukoharjo, akhir pekan kemarin. Bentrokan ini mengakibatkan dua orang personil TNI AU dalam kondisi kritis dan tiga orang luka ringan. Mereka dilarikan ke sejumlah Rumah Sakit di Solo, Sukoharjo, dan Yogyakarta. Salah satu diantara korban yang kritis tersebut meninggal dunia, Selasa (2/6) kemarin, di sebuah rumah sakit di Yogyakarta.

Recommended

XS
SM
MD
LG