Tautan-tautan Akses

Basarnas Pastikan Serpihan dan Jasad Yang Ditemukan Berasal Dari Pesawat AirAsia


Tim SAR Temukan Jenazah dan Serpihan Pesawat AirAsia QZ8501
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:33 0:00

Tim SAR Temukan Jenazah dan Serpihan Pesawat AirAsia QZ8501 (Liputan Tim VOA Jakarta: Ahadian Utama).

Badan SAR Nasional (Basarnas) memastikan serpihan dan jasad yang ditemukan di Selat Karimata dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah berasal dari pesawat AirAsia QZ8501.

Setelah 3 hari melakukan pencarian pesawat airasia QZ8501 yang hilang kontak sejak hari Minggu lalu, Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI Angkatan Udara dan TNI Angkatan Laut, Selasa siang (30/12) berhasil menemukan serpihan-serpihan yang diduga kuat merupakan bagian dari pesawat Airasia yang hilang tersebut.

Serpihan-serpihan tersebut ditemukan di perairan selat Karimata, sekitar 105 mil laut sebelah barat Pangkalan Bun. Lokasi ini tak jauh dari titik kontak terakhir pesawat yang hilang pada hari Minggu lalu.

Serpihan-serpihan ini pertama kali dilihat oleh Tim SAR TNI angkatan udara yang melakukan pencarian lewat udara, dengan menggunakan pesawat CN 295, yang dipimpin langsung oleh Panglima Komando Operasi Angkatan Udara 1, Marsekal muda Dwi Putranto.

“Sekitar jam 10 tadi saya menemukan beberapa serpihan.. diantaranya 10 serpihan yg cukup besar dan serpihan yg kecil-kecil banyak.. dan saya putuskan untuk menuju pangkalan bun untuk kita evaluasi dan melakukan kordinasi,” kata Marsekal Muda Dwi Putranto.

Tim SAR berhasil mengangkat tiga serpihan yang terdiri dari 1 buah tabung oksigen, 1 buah koper berwarna biru dan serpihan besar yang diduga merupakan lapisan bagian dalam pesawat. Temuan serpihan ini akan diberikan kepada pihak Air Asia dan Airbus untuk memastikan ini merupakan bagian dari pesawat Air Asia yang hilang.

Di lokasi yang sama, Tim SAR dari Basarnas juga menemukan jenazah yang diduga penumpang pesawat Airasia QZ8501. Namun Tim SAR belum berhasil mengevakuasi jenazah tersebut, karena cuaca yang buruk.

"Hasil dari kegiatan sighting menggunakan helikopter tadi, kita menemukan tiga mayat. Sementara pesawat boeing melaporkan melihat enam jenazah. Kemudian ada serpihan-serpihan yg terapung berupa life vest berwarna oranye,” kata SB Supriyadi, Direktur Operasional Basarnas.

Dengan ditemukan serpihan-serpihan ini Tim SAR selanjutnya akan memfokuskan pencarian di lokasi ini. Tim SAR rencananya juga akan melakukan pencarian bawah laut, karena diperkirakan bagian bagian lain dari pesawat airasia tesebut berada di bawah laut.

Ketua Basarnas FHB Soelistyo di Kantor Basarnas, Minggu (28/12).
Ketua Basarnas FHB Soelistyo di Kantor Basarnas, Minggu (28/12).

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) FHB Soelistyo dalam jumpa pers di kantornya, Selasa (30/12) memastikan bahwa serpihan dan satu jasad yang ditemukan di Selat Karimata dekat Pangkakan Bun, Kalimantan Tengah berasal dari pesawat AirAsia QZ8501.

Sejumlah serpihan tersebut lanjutnya ditemukan oleh Pesawat Herkules TNI Angkatan Udara.

Tm pencari menemukan setidaknya tiga obyek sejak pagi tadi. Temuan pertama adalah serpihan yang mengapung yang ditemukan tim pencari dari pesawat C295 TNI AU pada pukul 10.05. Obyek kedua ditemukan 11.07 WIB, berupa lempengan logam.

Kemudian menurut Soelistyo, pada pukul 12.50 WIB, ditemukan lagi bayangan di dalam laut yang diduga berbentuk pesawat. Kemudian pada 13.25 WIB ditemukan benda mengapung yang diduga salah satu jasad dari penumpang berikut berbagai serpihan.

Pada pukul 13.50 KRI Bung Tomo juga menemukan benda yang diduga pintu emergency exit dan pada pukul 14.00 WIB sudah diidentifikai memang benar itu pintu emergency exit.

Kedalaman laut lokasi penemuan serpihan kata Soelistyo tersebut 25 sampai 30 meter.

Ia mengatakan, serpihan-serpihan tersebut ditemukan di beberpa koordinat. Pertama, pada koordinat 03.52,50 lintang selatan, dan 110.30,53 timur. Kordinat kedua, 03.52,73 selatan dan 110.30,18 timur. Dan kordinat ketiga, 03.52,62 selatan dan 110.29,39 timur.

"Pada saat ini memastikan 95 persen lokasi yang tergambar di sini adalah lokasi-lokasi serpihan-serpihan maupun benda-benda yang diduga berasal dari pesawat. Oleh karena itu yang lima persen belum saya nyatakan itu karena saya belum melihat langsung emergency exit door dan lain-lain. Tetapi komunikasi dengan komandan-komandan unsure atas penglihatan mereka di lapangan bahwa itu emergency exit door," kata Soelistyo.

Atas temuan tersebut, Soelistyo telah memerintahkan seluruh unsur yang berada di sekitar wilayah penemuan serpihan dan jasad maupun SAR gabungan untuk bergerak menuju titik lokasi agar mencari dan mengevakuasi semua benda-benda, barang-barang maupun jasad para penumpang.

Semua yang ditemukan menurut Soelistyo akan dibawa ke Pangkalan BUN yang merupakan landasan yang terdekat dengan lokasi penemuan benda-benda dan serpihan yang diduga bagian dari pesawat AirAsia.

Setelah melakukan evakuasi terhadap serpihan, barang dan jasad yang ditemukan lanjutnya tim pencari akan kembali mencari dan meyakinkan posisi dari bagian pesawat AirAsia lainnya di sekitar wilayah penemuan tersebut.

Untuk melakukan itu, Basarnas lanjutnya telah menyiapkan pasukan-pasukan penyelam, 11 orang dari dinas penyelam TNI Angkatan Laut dan 10 orang dari Badan SAR Nasional .

"Setelah semua unsur semua saya pastikan dengan peralatan yang ada dan dibantu dengan teknologi yang sekarang sedang menuju ke lokasi kapalnya BPPT yang mempunyai alat yang dapat menyakinkan bahwa di bawah itu ada bagian dari pesawat," lanjutnya.

Ketua Komite Nasional Keamanan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi menjelaskan KNKT akan meminta data radar untuk dianalisis dan segera melakukan investigasi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501.

"Kami telah membentuk satu tim antara Basarnas yang ada di lapangan dan Basarnas yang ada di sini untuk memberikan fakta apabila apabila pesawat atau serpihan pesawat itu kita dapatkan," kata Tatang Kurniadi.

Berdasarkan daftar manifes penumpang, enam dari 155 penumpang adalah warga negara asing. Keenam warga negara asing tersebut adalah 1 dari Singapura, 1 Malaysia, 1 Inggris, dan 3 dari Korea Selatan ditambah co-pilot dari Perancis.​

XS
SM
MD
LG