Tautan-tautan Akses

Banyak Orang Tua yang Salah Faham Tentang Vaksin Flu


Ana Martinez, seorang asisten medis di Sea Mar Community Health Center, memberi suntikan flu kepada seorang pasien, Kamis, 11 Januari 2018 di Seattle (foto: AP Photo/Ted S. Warren)
Ana Martinez, seorang asisten medis di Sea Mar Community Health Center, memberi suntikan flu kepada seorang pasien, Kamis, 11 Januari 2018 di Seattle (foto: AP Photo/Ted S. Warren)

Musim flu tahun 2017 khususnya sangat buruk di Belahan Bumi Bagian Utara. Hampir 80.000 orang meregang nyawa di AS, termasuk diantaranya 180 anak-anak. Tahun ini saja, virus tersebut sudah merenggut nyawa seorang anak di Florida.

Sebuah rumah sakit di Florida telah mensurvei orang tua di seluruh penjuru AS untuk mencari tahu mengapa ada orang tua yang tidak membawa anaknya untuk mendapatkan vaksinasi meskipun ini dapat membahayakan.

Mengapa harus divaksinasi?

Anak-anak adalah sumber penyebaran penyakit yang efektif. Tanyakan saja kepada Ehren McMichael, ibu tiga orang anak.

“Suami saya dan saya menganggap apabla seorang anak tertular penyakit, maka anda hanya dapat berusaha sebaik agar anak-anak yang lain tidak tertular, karena kemungkinan besar, ada yang juga akan tertular penyakit itu juga,” ujarnya.

Meskipun anak-anak tidak suka mendapatkan vaksinasi, anak-anak McMichael, termasuk anak perempuannya Hannah, paham mengapa mereka divaksinasi.

“Vaksin melindungimu dari virus flu, dan saat engkau bersekolah, teman-temanmu tidak akan tertular,” ujar Hannah.

Begitu pula dengan anak lelakinya Brayden.

“Lebih baik mendapat vaksin daripada jatuh sakit,” ujarnya.

Mitos Tentang Suntikan Flu

Rumah Sakit Orlando Health Arnold Palmer for Children di Florida mensurvei orang tua dan menemukan jumlah signifikan orang tua salah paham mengenai vaksinasi. Survei tersebut menemukan lebih dari setengah orang tua yang ditanya memiliki pemahaman anak-anak dapat tertular virus flu dari vaksin tersebut, sepertiganya beranggapan vaksin tidak bermanfaat, dan hampir sama banyaknya yang berpikir vaksin flu dapat menyebabkan autisme.

Dr. Jean Moorjani, dari Orlando Health, mencoba untuk membantu orang tua untuk memahami mengapa anak-anak harus mendapatkan vaksinasi flu.

“Dokter merekomendasikan vaksin flu karena kami mengetahui, berdasarkan ilmu pengetahuan dan hasil penelitian disamping fakta-fakta, ini adalah cara terbaik untuk melindungi diri anda dan keluarga anda dari flu,” ujarnya.

“Dan anda tidak dapat menderita autisme dari vaksin flu. Ini bukan konspirasi para dokter untuk merekomendasikan vaksin flu. Bagian flu yang digunakan sudah mati, jadi anda tidak dapat tertular flu dari vaksin flu,” tambahnya.

Segera vaksinasi

Kalangan ilmuwan mencoba untuk memahami jenis virus flu apa ang paling mungkin tersebar dalam satu periode tahun tertentu, bahkan apabila anggapan mereka keliru, Moorjani menyatakan, vaksin tetap dapat menawarkan perlindungan hingga derajat tertentu.

“Saat tubuh anda mendapatkan vaksin flu, tubuh anda mulai berpikir, ‘OK, saya harus mulai menghasilkan antibodi untuk membantu melindungi dari virus flu.’ Bahkan apabila ini bukan sesuatu perpaduan sempurna, mendapatkan vaksin flu akan tetap memberi perlindungan kepada tubuh anda,” ujarnya.

Para pakar penyakit menular merekomendasikan untuk mendapatkan vaksin flu sebelum musim flu dimulai. Ini berlaku juga bagi orang dewasa juga. Vaksinasi membantu melindungi mereka yang divaksinasi disamping bayi-bayi yang masih terlalu muda untuk divaksinasi. [ww]

XS
SM
MD
LG