Tautan-tautan Akses

Balon Mata-mata China Diperkirakan Juga Sempat Terbang di Wilayah Jepang


FILE - Balon besar dan pesawat jet tempur dengan ekor putihnya (contrail) terlihat melayang di atas Samudra Atlantik, tepat di lepas pantai South Carolina, Sabtu, 4 Februari 2023. (Chad Fish via AP)
FILE - Balon besar dan pesawat jet tempur dengan ekor putihnya (contrail) terlihat melayang di atas Samudra Atlantik, tepat di lepas pantai South Carolina, Sabtu, 4 Februari 2023. (Chad Fish via AP)

Analisis baru terhadap objek-objek udara tak dikenal yang terbang di atas wilayah udara Jepang dalam beberapa tahun terakhir diduga kuat adalah balon mata-mata China, menurut Kementerian Pertahanan Tokyo.

"Setelah analisis lebih lanjut terhadap objek-objek terbang berbentuk balon tertentu yang sebelumnya teridentifikasi di wilayah udara Jepang, termasuk pada November 2019, Juni 2020, dan September 2021, kami menyimpulkan bahwa balon-balon tersebut diduga kuat sebagai balon pengintai tak berawak yang diterbangkan oleh China," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan Selasa malam.

Kementerian itu menyatakan "sangat menuntut pemerintah China mengkonfirmasi fakta" dari insiden tersebut dan "bahwa situasi seperti itu tidak boleh terjadi lagi pada masa depan".

“Pelanggaran wilayah udara oleh balon mata-mata asing nirawak dan cara-cara lain sama sekali tidak dapat diterima,” tambahnya.

(FILES) Benda terbang tak dikenal pada saat itu, melayang di atas Bangsal Aoba di kota Sendai, Jepang, 17 Juni 2020. (Foto: JIJI PRESS / AFP)
(FILES) Benda terbang tak dikenal pada saat itu, melayang di atas Bangsal Aoba di kota Sendai, Jepang, 17 Juni 2020. (Foto: JIJI PRESS / AFP)

Beijing membalas pernyataan Jepang pada hari Rabu degan mengatakan bahwa Tokyo tidak memiliki bukti. "Jepang membuat tuduhan tidak berdasar dan mencoreng China tanpa bukti konklusif. Kami dengan tegas menentang itu," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin kepada wartawan.

Media Jepang mengatakan pejabat pemerintah sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan aturan menembak jatuh objek udara yang melanggar wilayah udaranya.

Saat ini, senjata hanya dapat digunakan di Jepang jika ada bahaya yang jelas dan nyata, lapor kantor berita Kyodo.

"Kasus ini, menurut saya, menimbulkan kekhawatiran bagi kami yang mungkin menjadi lubang besar dalam pertahanan Jepang," kata kepala kebijakan keamanan partai yang berkuasa dan mantan menteri pertahanan Itsunori Onodera dalam pertemuan Rabu.

Jepang mengatakan pekan lalu sedang menganalisis kembali serangkaian insiden yang melibatkan objek udara tak dikenal sehubungan dengan balon mata-mata China yang ditembak jatuh oleh Amerika Serikat setelah melintasi wilayah AS.

Setelah insiden itu, militer AS menyesuaikan pengaturan radar untuk mendeteksi objek yang lebih kecil dan menemukan tiga lagi objek terbang tak dikenal yang diperintahkan ditembak jatuh oleh Presiden Joe Biden -- satu di atas Alaska, satu lagi di atas Kanada, dan yang ketiga di atas Danau Huron yang terletak di wilayah perbatasan AS dan Kanada. [ab/lt]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG