Tautan-tautan Akses

Baku Tembak di Meksiko Akibatkan 14 Orang Tewas


Agen federal memeriksa bekas letusan peluru di Ocotlan, Meksiko. Sebanyak 10 orang tewas dalam baku tembak ketika tersangka anggota geng menyerang konvoi polisi, 20 Maret 2015. (Foto: Reuters)
Agen federal memeriksa bekas letusan peluru di Ocotlan, Meksiko. Sebanyak 10 orang tewas dalam baku tembak ketika tersangka anggota geng menyerang konvoi polisi, 20 Maret 2015. (Foto: Reuters)

Sepuluh tersangka pria yang diduga anggota kartel bersenjata dan empat polisi tewas dalam aksi tembak-menembak, Sabtu (30/11), di sebuah kota Meksiko di dekat perbatasan AS.

Pemerintah negara bagian utara Coahuila mengatakan polisi bentrok dengan sekelompok pria bersenjata. Kelompok tersebut mengendarai truk pick-up di kota kecil Villa Union, sekitar 40 mil barat daya dari kota perbatasan Piedras Negras.

Gubernur Coahuila, Miguel Angel Riquelme, mengatakan kepada wartawan, aparat telah bertindak "tegas" dalam menangani antek-antek kartel tersebut. Empat polisi tewas dan enam lainnya cedera, katanya.

Baku hantam tersebut berlangsung lebih dari satu jam. Sepuluh pria bersenjata tewas, tiga di antaranya tertembak oleh pasukan keamanan. Sejumlah orang yang saat itu berada di kantor walikota juga hilang, kata Riquelme.

Ia mengatakan pihak berwenang telah mengidentifikasi 14 kendaraan yang terlibat dalam serangan itu dan menyita lebih dari selusin senjata. Gubernur meyakini orang-orang bersenjata itu adalah anggota Kartel Timur Laut, yang berasal dari negara bagian Tamaulipas di sebelah timur.

Baku hantam tersebut terjadi setelah Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan ia tidak akan menerima intervensi asing untuk berurusan dengan komplotan kriminal di Meksiko. Ia memastikan Meksiko akan menangani masalah ini.

"Saya tidak berpikir bahwa Meksiko perlu intervensi. Saya pikir Meksiko membutuhkan kolaborasi dan kerja sama," kata Riquelme.

Dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Selasa, Trump mengatakan ia berencana untuk menggolongkan kartel sebagai organisasi teroris. Hal tersebut memicu kekhawatiran langkah tersebut dapat menjadi awal dari upaya Amerika Serikat untuk melakukan intervensi secara sepihak di Meksiko.

Jaksa Agung AS William Barr direncanakan akan mengunjungi Meksiko minggu depan untuk membahas kerja sama keamanan. [ah]

Recommended

XS
SM
MD
LG