Tautan-tautan Akses

Australia Tetapkan Target Nol Emisi Bersih Tahun 2050


Sebuah kapal feri berlayar melewati Opera House di Sydney, Australia, Selasa, 6 April 2021. Australia yang kaya batu bara mengungkapkan target nol emisi bersih pada 2050. (Foto: AP)
Sebuah kapal feri berlayar melewati Opera House di Sydney, Australia, Selasa, 6 April 2021. Australia yang kaya batu bara mengungkapkan target nol emisi bersih pada 2050. (Foto: AP)

Australia yang kaya batu bara mengungkapkan target nol emisi bersih pada 2050, dalam rencana yang menghindari rincian maupun target jangka pendek menjelang KTT iklim penting PBB.

Dianggap luas sebagai negara yang lamban bertindak terkait iklim, Australia adalah salah satu eksportir batu bara dan gas terbesar di dunia.

Selama sedikitnya delapan tahun ini, pemerintahnya yang konservatif telah menolak tindakan untuk mengurangi emisi, secara rutin menyetujui proyek-proyek batu bara baru dan mengemukakan keraguan mengenai perubahan iklim.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison berbicara di Gedung Parlemen di Canberra, Selasa, 19 Oktober 2021. (Foto: AP)
Perdana Menteri Australia Scott Morrison berbicara di Gedung Parlemen di Canberra, Selasa, 19 Oktober 2021. (Foto: AP)

Di bawah tekanan dari dalam dan luar negerinya, PM Scott Morrison pada Selasa (26/10) mengumumkan perubahan pendekatan dan mengakui bahwa “dunia sedang berubah.”

Warga Australia menginginkan kebijakan yang “tepat dalam perubahan iklim,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa fenomena ini “nyata, sedang terjadi. Kami memahami dan mengakuinya.”

Hanya saja belum jelas bagaimana Australia akan mencapai emisi bersih nol pada 2050, dengan pemerintah yang menolak untuk mengungkapkan pemodelannya.

Rencana ini akan menginvestasikan $15 miliar teknologi rendah emisi selama dekade mendatang, tetapi juga akan sangat bergantung pada teknologi yang belum terbukti dan penyeimbangan karbon, yang dikecam para kritikus sebagai muslihat penghitungan.

Morrison juga sangat ingin menekankan bahwa ia tidak meninggalkan dukungan lama terhadap industri bahan bakar fosil yang menguntungkan di negara itu.

“Ini tidak akan menutup produksi maupun ekspor batu bara atau gas kami,” kata Morrison dalam konferensi pers. “Ini tidak akan merugikan lapangan kerja, tidak merugikan dalam bidang pertanian, pertambangan atau gas,” lanjutnya.

Pengumuman ini dikeluarkan hanya beberapa hari sebelum Morrison bertolak mengikuti KTT iklim COP26 PBB di Glasgow. [uh/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG