Tautan-tautan Akses

Australia Bangun Fasilitas Karantina Sementara di Kota Terpencil


Warga antre untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di sebuah kegiatan vaksinasi massal di New South Wales, Australia (foto: ilustrasi).
Warga antre untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di sebuah kegiatan vaksinasi massal di New South Wales, Australia (foto: ilustrasi).

Sederetan van kemping kini menjadi fasilitas karantina darurat di sebuah kota terpencil di Australia. Di kota Wilcannia, 1.000 kilometer sebelah barat laut Sydney, lebih dari 10% penduduk yang kebanyakan warga aborigin, terjangkit virus corona. Minimnya akomodasi bagi para pasien COVID-19 dan orang-orang yang kontak dekat dengan mereka, menunjukkan masalah perumahan yang kronis dalam banyak komunitas suku asli.

Wilcannia adalah salah satu kota dengan tingkat penularan COVID-19 tertinggi di negara bagian New South Wales, Australia.

Lebih dari 13% dari kota berpenduduk 800 orang itu terjangkit penyakit menular itu. Sekitar 60% penduduknya adalah suku asli.

Tiga puluh van kemping akan menyediakan akomodasi sementara bagi mereka yang pernah kontak dekat dengan para pasien yang terinfeksi. Para pejabat telah meningkatkan keprihatinan mengenai kemampuan warga aborigin untuk melakukan isolasi mandiri dengan aman di rumah, ketika anggota keluarga mereka sakit COVID-19.

Menyediakan perumahan yang layak dan terjangkau adalah bagian dari strategi jangka panjang pemerintah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan suku asli.

Ratusan warga memrotes pembatasan pemerintah terkait COVID-19 di kota Melbourne, Australia (21/8) lalu.
Ratusan warga memrotes pembatasan pemerintah terkait COVID-19 di kota Melbourne, Australia (21/8) lalu.

Namun Dr. Jason Agostino, seorang penasihat medis senior pada Organisasi Kesehatan Terkendali Masyarakat Aborigin Nasional, mengatakan kepada Australian Broadcasting Corporation bahwa masih banyak yang harus dilakukan.

“Yang terjadi di Wilcannia dan di New South Wales barat disebabkan oleh minimnya investasi pada perumahan yang layak bagi warga aborigin dan orang-orang kepulauan Selat Torres selama puluhan tahun," katanya.

"Kita lihat sendiri bagaimana pandemi flu babi sangat berdampak pada warga aborigin dan kepulauan Selat Torres pada 2009, dan perumahan yang tidak layak juga ikut menjadi faktor penyakit jantung rematik di seluruh Australia. Orang-orang aborigin dan Selat Torres mengalami salah satu tingkat penyakit jantung rematik tertinggi di dunia, dan salah satu faktor utamanya adalah perumahan yang tidak layak, ini sangat tidak bisa diterima," tambah Dr. Jason Agostino.

Sejumlah lembaga amal mengatakan varian delta COVID-19 telah menyebabkan ‘krisis kemanusiaan’ dalam masyarakat aborigin di Wilcannia. Para anggota masyarakat menderita banyak penyakit kronis, termasuk diabetes dan penyakit jantung. Para pemimpin suku asli Australia telah berkeras bahwa respon regional pemerintah terhadap pandemi selama ini “kurang matang dan lamban.”

Militer telah dikerahkan ke kawasan itu untuk membantu, serta para relawan pemadam kebakaran dan Royal Flying Doctor Service Australia.

Selain itu, pengiriman pertama dari empat juta dosis vaksin Pfizer tiba di Sydney pada Minggu (5/9) dari Inggris berdasarkan perjanjian pertukaran obat-obatan untuk mendorong gerakan vaksinasi Australia.

Sekitar 38% dari warga Australia yang memenuhi syarat, telah divaksin lengkap.

Lebih dari separuh populasi masih menjalani karantina wilayah, termasuk warga di Sydney, Melbourne dan Canberra, karena varian delta terus bertambah.

Pihak berwenang mengatakan berbagai pembatasan akan dilonggarkan secara bertahap ketika lebih dari 70% warga Australia telah divaksin lengkap.

Pihak berwenang telah mencatat sekitar 62.000 kasus virus corona dan lebih dari 1.000 kematian di Australia sejak pandemi dimulai. [vm/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG