Tautan-tautan Akses

Asuransi Kesehatan Australia Diretas dan Dimintai Tebusan


Seorang pria bertudung sedang mengetik dalam gambar ilustrasi yang diambil pada 13 Mei 2017. (Foto: REUTERS/Kacper Pempel)
Seorang pria bertudung sedang mengetik dalam gambar ilustrasi yang diambil pada 13 Mei 2017. (Foto: REUTERS/Kacper Pempel)

Seorang penjahat dunia maya meminta tebusan setelah berhasil meretas data pelanggan sebuah perusahaan asuransi kesehatan Australia, kata para pejabat, Kamis (20/10). Ini merupakan pelanggaran privasi besar kedua di negara itu dalam sebulan.

Perdagangan saham Medibank telah dihentikan di Bursa Efek Australia sejak Rabu ketika polisi diberitahu bahwa perusahaan tersebut telah dihubungi oleh “penjahat'' yang ingin menegosiasikan data pribadi pelanggan yang dicuri.

Medibank, yang memiliki 3,7 juta pelanggan, mengatakan pada hari Kamis bahwa penjahat itu telah memberikan sampel 100 polis asuransi pelanggan dari data 200 gigabyte yang dicurinya.

Di dalam polis-polis itu terinci beberapa informasi penting termasuk nama pelanggan, alamat, tanggal lahir, nomor identifikasi perawatan kesehatan nasional dan nomor telepon. Menteri Keamanan Siber Clare O'Neil mengatakan yang paling memprihatinkan adalah bahwa catatan diagnosis dan prosedur medis juga telah diretas.

“Kejahatan finansial adalah hal yang mengerikan. Tapi, kartu kredit akhirnya bisa diganti,'' kata O'Neil kepada wartawan. “Namun, ancaman yang dibuat di sini, untuk membuat informasi kesehatan pribadi warga Australia tersedia bagi umum adalah tindakan sangat keterlaluan,'' tambahnya.

Peretas mengancam akan menjual data Medibank kepada pihak ketiga dan memilih catatan medis milik 1.000 politisi, tokoh media, aktor, aktivis LGBTQ, dan pecandu narkoba untuk diekspos, kata Nine Network News dalam sebuah laporannya.

Medibank menolak mengomentari ancaman yang dilaporkan itu dan tidak akanmerilis rincian di luar pernyataannya kepada Bursa Efek Australia.

Peretasan terhadap Medibank terjadi sebulan setelah serangan siber mencuri data pribadi 9,8 juta pelanggan dari perusahaan telekomunikasi Optus.

Peretasan terhadap Optus, yang membahayakan data pribadi lebih dari sepertiga penduduk Australia, mendorong pemerintah untuk mengusulkan reformasi mendesak terhadap undang-undang privasi yang akan meningkatkan hukuman bagi perusahaan-perusahaan yang gagal melindungi data pelanggan dan membatasi jumlah data yang dapat mereka simpan. [ab/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG