Tautan-tautan Akses

AS Umumkan $100 Juta Bantuan Militer untuk Ukraina


Seorang demonstran memegang bendera AS dan Ukraina selama demonstrasi "Berdiri dengan Ukraina" menentang invasi Rusia ke Ukraina, di depan Gedung Putih di Washington, AS, 28 Februari 2022. (Foto: REUTERS/Elizabeth Frantz)
Seorang demonstran memegang bendera AS dan Ukraina selama demonstrasi "Berdiri dengan Ukraina" menentang invasi Rusia ke Ukraina, di depan Gedung Putih di Washington, AS, 28 Februari 2022. (Foto: REUTERS/Elizabeth Frantz)

AS mengumumkan 100 juta dolar bantuan militer untuk Ukraina, sementara para menteri luar negeri NATO berkumpul di Brussels untuk pembicaraan dua hari mengenai konflik Ukraina.

“Dunia terkejut dan ngeri oleh kekejaman yang dilakukan pasukan Rusia di Bucha dan di berbagai penjuru Ukraina,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam pernyataan pada Selasa larut malam sewaktu mengumumkan otorisasi bagi bantuan tersebut. “Pasukan Ukraina dengan berani terus membela negara dan kebebasan mereka, dan AS, bersama-sama dengan sekutu-sekutu dan mitra-mitra kami berdiri teguh dalam mendukung kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.”

Juru bicara Pentagon John Kirby berbicara saat briefing di Pentagon di Washington, Rabu, 2 Maret 2022. (Foto: AP /Manuel Balce Ceneta)
Juru bicara Pentagon John Kirby berbicara saat briefing di Pentagon di Washington, Rabu, 2 Maret 2022. (Foto: AP /Manuel Balce Ceneta)

Sekretaris pers Pentagon John Kirby mengatakan bantuan itu akan “memenuhi kebutuhan mendesak Ukraina bagi sistem antiserangan kendaraan lapis baja Javelin, yang telah diberikan AS untuk Ukraina dan telah digunakan secara efektif untuk membela negara mereka.”

Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan kepada wartawan menjelang pertemuan bahwa para anggota aliansi “bertekad untuk memberikan dukungan lebih jauh untuk Ukraina,” termasuk bantuan kemanusiaan dan keuangan selain peralatan militer dan bantuan keamanan siber.

“Saya perkirakan kami juga akan memutuskan untuk berbuat lebih banak bagi mitra-mitra NATO lainnya, yang rentan terhadap ancaman dan campur tangan Rusia, di antaranya Georgia serta Bosnia dan Herzegovina,” kata Stoltenberg.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dijadwalkan untuk berpidato dalam pertemuan para menteri hari Kamis.

Kementerian Pertahanan Inggris Rabu menyatakan ada pertempuran hebat di kota Mariupol selain serangan udara Rusia terhadap kota yang terkepung itu di mana situasi kemanusiaan “memburuk.”

“Sebagian besar dari 160 ribu warga yang tersisa tidak memiliki penerangan, komunikasi, obat, pemanas atau air. Pasukan Rusia telah menghalangi akses kemanusiaan, kemungkinan besar untuk menekan para pejuang agar menyerah,” sebut kementerian itu.

Deputi PM Iryna Vereshchuk mengatakan Ukraina akan berusaha membantu warga sipil yang terperangkap untuk meloloskan diri melalui 11 koridor kemanusiaan hari Rabu, tetapi mereka yang berada di Mariupol harus melakukannya dengan kendaraan mereka sendiri.

Seorang warga mencari barang-barang di gedung apartemen yang hancur saat pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia di Borodyanka, Ukraina, Selasa, 5 April 2022. (Foto: AP/Vadim Ghirda)
Seorang warga mencari barang-barang di gedung apartemen yang hancur saat pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia di Borodyanka, Ukraina, Selasa, 5 April 2022. (Foto: AP/Vadim Ghirda)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dalam pidato melalui video Selasa larut malam bahwa ia telah membahas dengan para pemimpin Barat mengenai sanksi-sanksi baru terhadap Rusia.

“Setelah apa yang disaksikan dunia di Bucha, sanksi-sanksi terhadap Rusia harus sepadan dengan beratnya kejahatan perang yang dilakukan oleh penjajah,” ujarnya.

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan sanksi-sanksi baru AS akan diumumkan hari Rabu.

Psaki mengatakan AS berkoordinasi dengan G-7 dan Uni Eropa mengenai sanksi-sanksi yang akan membuat Rusia “semakin terkucil dalam hal ekonomi, finansial dan teknologi.”

“Ini akan mencakup larangan terhadap semua investasi baru di Rusia dan meningkatkan sanksi-sanksi terhadap berbagai institusi keuangan dan perusahaan milik negara di Rusia dan sanksi-sanksi terhadap para pejabat pemerintah Rusia dan anggota keluarga mereka,” katanya.

Presiden Dewan Eropa Charles Michel Rabu mengatakan bahwa paket sanksi baru Uni Eropa akan mencakup larangan impor batu bara. “Saya pikir larangan terhadap minyak, dan bahkan gas, cepat atau lambat juga akan diperlukan,” ujarnya.

Ketergantungan Eropa terhadap pasokan energi Rusia telah membuat para pemimpin enggan untuk memberlakukan larangan yang meluas, sementara para pengecam pendekatan itu, termasuk Zelenskyy, berpendapat bahwa langkah-langkah itu diperlukan untuk menekan Rusia agar menghentikan invasinya terhadap Ukraina. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG