Tautan-tautan Akses

AS Tuduh Rusia, China, dan Iran Tingkatkan Disinformasi soal Virus Corona


Kantor Departemen Luar Negeri Amerika di Washington DC (foto: ilustrasi).
Kantor Departemen Luar Negeri Amerika di Washington DC (foto: ilustrasi).

Musuh-musuh utama Amerika tampaknya menyerbu bersama-sama, menggunakan media sosial dan sarana siber lainnya untuk memperkuat disinformasi atau informasi palsu yang sengaja disebarkan untuk menipu mengenai virus corona, dengan maksud untuk merugikan Amerika Serikat dan menghambat upaya untuk mengekang pandemi global.

Tuduhan itu, yang disampaikan oleh pejabat senior Departemen Luar Negeri, berfokus pada upaya Rusia, China, dan Iran. Tidak lagi puas untuk sekadar memompa narasi palsu mereka sendiri, ketiga negara itu kini telah membentuk semacam poros informasi palsu, kata para pejabat, dengan menggemakan dan memperbesar operasi informasi masing-masing.

“Kami melihat operasi informasi negara Rusia, China dan Iran menuju pada satu titik di sekitar narasi disinformasi yang sama tentang COVID-19,” kata Lea Gabrielle, kepala Pusat Keterlibatan Global (GEC) Departemen Luar Negeri Amerika, kepada para wartawan dalam konferensi pers melalui telepon Jumat (27/3).

“Kami juga melihat disinformasi Rusia yang mempromosikan narasi yang diajukan oleh China dan Iran,” katanya.

Para pejabat Amerika menolak untuk mengatakan apakah kolaborasi virtual itu disengaja atau hanya oportunistik. Tetapi, para pejabat, termasuk yang ada di Pentagon dan di komunitas intelijen Amerika, sebelumnya menuduh negara-negara tersebut telah meningkatkan operasi penyebaran informasi palsu masing-masing. [lt/pp]

XS
SM
MD
LG