Tautan-tautan Akses

AS Tolak Rusia Terkait Permohonan Interogasi Warga AS


Presiden AS Donald Trump (kanan) mendengarkan keterangan dari Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo (kiri) dalam rapat kabinet, 18 Juli 2018, di Gedung Putih, Washington, DC.
Presiden AS Donald Trump (kanan) mendengarkan keterangan dari Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo (kiri) dalam rapat kabinet, 18 Juli 2018, di Gedung Putih, Washington, DC.

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan, AS tidak akan mengirim warga negaranya ke Rusia untuk diinterogasi terkait dugaan pencucian uang.

Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan untuk mengizinkan para penyidik AS menginterogasi sejumlah warga Rusia di Moskow mengenai campur tangan Rusia dalam pemilu AS 2016, jika para penyidik Rusia diizinkan untuk menginterogasi sejumlah pejabat AS, termasuk mantan duta besar AS untuk Rusia.

Presiden AS Donald Trump menyebut gagasan Putin yang disampaikan pada KTT AS-Rusia di Helsinki sebagai tawaran yang luar biasa. Namun, dalam wawancara dengan VOA, Kamis (19/7), Pompeo menolak gagasan AS mengizinkan Rusia menginterogasi warga Amerika.

AS telah mendakwa 12 warga Rusia yang dicurigai meretas sistem komputer kubu kampanye Partai Demokrat. Rusia telah menawarkan untuk mengizinkan tim AS menginterogasi mereka seandainya Rusia diperbolehkan menginterogasi 11 warga AS, termasuk mantan dubes AS untuk Rusia Michael McFaul.

Gagasan bahwa seorang diplomat AS diinterogasi pemerintah asing membuat marah banyak pejabat AS, bahkan dari faksi Republik di Kongres, termasuk Lindsey Graham, senator dari negara bagian South Carolina.

“Saya kira tidak ada seorangpun anggota Kongres, di kedua kubu, yang menganggap pantas membiarkan mantan duta besar kita, (pengusaha AS yang tinggal di London Bill) Browder atau siapapun warga Amerika lainnya untuk diinterogasi oleh pemerintahan Putin,” jelasnya.

McFaul menjabat sebagai duta besar AS untuk Rusia dari 2012 hingga 2014. Rusia ingin menginterogasinya terkait hubungannya dengan Browder, yang telah divonis bersalah melakukan penipuan pajak di Rusia.

Departemen Luar Negeri AS, Rabu (18/7), menyebut usulan Rusia itu tidak masuk akal. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Kamis (19/7), dengan tegas menolak gagasan warga AS dikirim ke Rusia untuk diinterogasi.

“Tidak akan terjadi. Rusia mengajukan proposal mengenai sejumlah hal dalam pembicaraan antara Presiden Trump dan Presiden Putin. Ada sejumlah gagasan, komentar, dan pemikiran yang disampaikan oleh Presiden Putin terkait penyelidikan itu. Presiden Trump telah bersikap sangat jelas bahwa kita tidak akan memaksa warga negara Amerika pergi ke Rusia untuk diinterogasi oleh Rusia. Banyak yang meributkan itu. Saya tidak tahu kenapa. Rakyat Amerika sebaiknya tenang saja,” jelasnya.

Namun para pengkritik tidak percaya begitu saja, khususnya para pejabat Partai Demokrat, yang ingin tahu apakah campurtangan Rusia mempengaruhi hasil pemilihan presiden AS 2016.

Nancy Pelosi, pemimpin minoritas di DPR, mengatakan, "Presiden Trump jelas terlihat ketakutan ketika berada di dekat Putin. Apa yang dia takutkan? Apa yang digunakan oleh Putin untuk memeras Presiden Trump?"

Seorang penyidik khusus kini menyelidiki apakah Trump membuat kesepakatan dengan Rusia untuk menjamin kemenangannya dalam pemilihan presiden AS. Tokoh-tokoh Partai Republik membantah kemungkinan itu. Namun, para legislator dari kedua partai mengatakan bahwa Rusia akan berusaha mempengaruhi hasil pemililihan paruh waktu di AS bulan November tahun ini dan mereka sedang melakukan berbagai cara untuk mencegahnya. [ab/lt]

XS
SM
MD
LG