Tautan-tautan Akses

AS Temukan Mayat Awak yang Hilang dalam Tabrakan Kapal Perusak


Komandan Armada Pasifik Angkatan Laut Amerika Laksamana Scott Swift menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers di Singapura hari Selasa (22/8).
Komandan Armada Pasifik Angkatan Laut Amerika Laksamana Scott Swift menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers di Singapura hari Selasa (22/8).

Komandan Armada Pasifik Angkatan Laut Amerika Laksamana Scott Swift hari Selasa mengatakan para penyelam telah menemukan mayat awak yang hilang dalam insiden tabrakan kapal perusak USS John McCain dengan kapal komersial. Insiden itu adalah yang kedua dalam waktu beberapa bulan.

“Para penyelam dapat menemukan beberapa mayat di kompartemen tertutup dalam pencarian mereka hari ini,” kata Laksamana Swift dalam sebuah konferensi pers di Singapura.

Laksamana Swift juga mengatakan bahwa Angkatan Laut Amerika berusaha mengidentifikasi mayat yang ditemukan oleh angkatan laut Malaysia untuk memastikan apakah mayat itu adalah salah satu dari 10 tentara AL AS yang hilang dalam tabrakan tersebut. Pencarian terhadap tentara lain yang hilang masih terus berlanjut.

Angkatan Laut Amerika berjanji akan mengambil sikap lebih agresif selagi berusaha menentukan penyebab tabrakan sebuah kapal perusak Amerika dan kapal komersial yang kedua dalam dua bulan ini.

Sepuluh tentara Angkatan Laut Amerika belum ditemukan dan lima lainnya cedera, sementara kapal perusak USS John S. McCain mengalami “kerusakan signifikan” akibat tabrakan hari Senin dengan sebuah kapal tanker di dekat Selat Malaka.

Foto-foto yang dirilis oleh Angkatan Laut Amerika menunjukkan sebuah lubang menganga di bawah garis permukaan air, pada sisi kiri belakang kapal perusak itu. Sebuah pernyataan dari Armada Ke-7 mengatakan kerusakan itu “signifikan” dan mengakibatkan sebagian ruang tidur dan kamar komunikasi kebanjiran.

Menanggapi insiden tabrakan itu, Angkatan Laut Amerika memerintahkan agar diberlakukan jeda operasi segera bagi seluruh Armada itu.

Kepala Operasi Angkatan Laut Laksamana John Richardson mengatakan jeda selama satu sampai dua hari itu akan memberikan peluang kepada para komandan untuk mengevaluasi semuanya dari perilaku para perwira sampai kondisi kerja di seluruh kapal.

Richardson juga memerintahkan penyidikan lebih luas untuk mencari kemungkinan akar masalah yang menyebabkan rangkaian kecelakaan di laut – mulai dari waktu pelatihan dan operasi hingga peralatan dan perawatan. Menurutnya, upaya itu akan dilakukan oleh pakar dari luar Angkatan Laut untuk memastikan bahwa tidak ada hal yang terlewatkan dalam pemeriksaan.

Tujuh tentara AL tewas bulan Juni ketika kapal perusak USS Fitzgerald bertabrakan dengan sebuah kapal kargo di lepas pantai Jepang.

Dua kapal Angkatan Laut Amerika lainnya terlibat dalam kecelakaan tahun ini, satu kapal bersenggolan dengan sebuah kapal nelayan dan yang satunya lagi kandas. [lt]

XS
SM
MD
LG