Tautan-tautan Akses

AS Peringatkan untuk Tidak Fasilitasi Kapal Tanker Iran yang Dibebaskan


Kapal tanker minyak "Grace1" yang berganti nama menjadi "Adrian Darya 1" di wilayah Inggris Gibraltar, Sabtu, 17 Agustus 2019. (Foto: dok).
Kapal tanker minyak "Grace1" yang berganti nama menjadi "Adrian Darya 1" di wilayah Inggris Gibraltar, Sabtu, 17 Agustus 2019. (Foto: dok).

Amerika Serikat memperingatkan berbagai entitas di kawasan Laut Tengah agar tidak bekerjasama dengan kapal tanker minyak berbendera Iran yang kini bergerak melalui kawasan tersebut setelah dibebaskan dari tahanan oleh Gibraltar.

Departemen Luar Negeri Amerika mengulangi tuduhan bahwa "Adrian Darya 1" mengangkut muatan minyak ilegal untuk menggerakkan kampanye teror dan penindasan oleh rezim Iran dan Suriah, dan bahwa mereka yang membantunya dapat dianggap memberikan dukungan kepada organisasi-organisasi teror yang ditetapkan Amerika.

“Kami telah menyampaikan sikap kuat kami kepada pemerintah Yunani mengenai masalah ini, selain pelabuhan-pelabuhan di Laut Tengah yang harus diperingatkan sebelumnya agar tidak memfasilitasi kapal ini,” sebut Departemen Luar Negeri dalam pernyataan hari Senin (19/7).

Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo mengatakan keputusan pihak berwenang Gibraltar untuk membebaskan tanker itu setelah menahannya atas kecurigaan kapal itu mengangkut minyak ke Suriah, yang merupakan pelanggaran terhadap sanksi-sanksi Uni Eropa, “patut disayangkan.” Ia mengatakan kepada jaringan televisi kabel Fox News bahwa pada akhirnya penjualan minyak di kapal itu akan menguntungkan Pasukan Quds Iran.

“Jika mereka berhasil, mereka akan mendapat lebih banyak ulang, lebih banyak kekayaan, lebih banyak sumberdaya untuk melanjutkan kampanye teror mereka, melanjutkan kampanye pembunuhan mereka. Ini yang kami coba hentikan,” kata Pompeo. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG