Tautan-tautan Akses

AS Langsungkan Konferensi Perdamaian Ekonomi di Bahrain


Penasihat dan menantu Presiden Trump, Jared Kushner, berbicara pada pembukaan Konferensi Perdamaian Ekonomi di Manama, Bahrain, Selasa (25/6).
Penasihat dan menantu Presiden Trump, Jared Kushner, berbicara pada pembukaan Konferensi Perdamaian Ekonomi di Manama, Bahrain, Selasa (25/6).

Penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner hari Selasa (25/6) mengatakan sebuah rencana ekonomi untuk menggalakkan kemakmuran bagi warga Palestina harus disetujui sebagai sebuah pra-kondisi yang diperlukan untuk mencapai perdamaian.

Berbicara pada peresmian lokakarya ekonomi di Bahrain guna menghidupkan kembali proses perdamaian antara Israel dan Palestina, Kushner juga mengatakan warga Palestina tidak bisa mencapai kemakmuran tanpa solusi politik yang adil.

“Menyepakati sebuah peta jalan ekonomi merupakan pra-kondisi yang perlu guna mengatasi isu-isu politik yang tidak terpecahkan pada masa lalu,” ujar Kushner. “Jelasnya, pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran rakyat Palestina tidak mungkin dicapai tanpa solusi politik yang langgeng dan adil, sebuah solusi yang menjamin keamanan Israel dan menghormati harga diri dari rakyat Palestina.”

Kushner, menantu Presiden Donald Trump, mengatakan, solusi politik tidak akan dibahas dalam pertemuan dua hari ini, tetapi mengakui bahwa hal itu perlu dilakukan di kemudian hari.

Rencana ini menawarkan bantuan sebesar 27 miliar dolar pada Palestina, yang sebagian besar akan didanai oleh negara-negara Arab yang kaya seperti Arab Saudi. Sekitar 23 miliar dolar akan dialokasikan untuk negara-negara Arab yang lebih miskin dan berbatasan dengan Israel, seperti Lebanon, Jordania, dan Mesir.

Sekutu-sekutu Amerika di Timur Tengah ikut menghadiri konferensi “Perdamaian Untuk Kemakmuran” yang digagas oleh Kushner ini, namun pihak-pihak utama tidak hadir.

Otorita Palestina memboikot pertemuan yang menurut mereka merupakan upaya menyembunyikan isu-isu utama dan dan tidak akan berhasil.

Israel juga tidak hadir, karena pihak Arab menentang normalisasi hubungan sebelum isu Palestina diatasi. (jm/em)

XS
SM
MD
LG