Tautan-tautan Akses

AS Khawatirkan Penambahan Kekuatan Nuklir China


Parade kendaraan militer China, menampilkan rudal balistik DF-41 dalam peringatan 70 tahun berdirinya Komunis China di Beijing, 1 Oktober 2019. (AP Photo/Mark Schiefelbein, File)
Parade kendaraan militer China, menampilkan rudal balistik DF-41 dalam peringatan 70 tahun berdirinya Komunis China di Beijing, 1 Oktober 2019. (AP Photo/Mark Schiefelbein, File)

Pentagon dan beberapa anggota Kongres dari fraksi Republik Selasa melontarkan kekhawatiran baru mengenai peningkatan kekuatan nuklir China setelah muncul laporan baru yang menyatakan Beijing sedang membangun 110 fasilitas penyimpan dan peluncur misil lagi.

Sebuah laporan Federasi Ilmuwan Amerika (AFS) hari Senin (26/7) menyatakan citra satelit menunjukkan China sedang membangun sebuah lapangan tempat peluncuran baru di dekat Hami di bagian timur kawasan Xinjiang.

Laporan itu muncul beberapa pekan setelah laporan lainnya mengenai pembangunan sekitar 120 tempat peluncuran misil di Yumen, kawasan gurun yang berlokasi sekitar 380 kilometer di bagian tenggara China.

“Ini adalah yang kedua kalinya dalam dua bulan, publik menemukan apa yang kami telah katakan selama ini mengenai meningkatnya ancaman yang dihadapi di dunia dan tabir kerahasiaan yang mengelilinginya,” kata Komando Strategis AS dalam cuitan yang ditautkan dengan sebuah artikel di harian New York Times mengenai laporan AFS itu.

Departemen Luar Negeri pada awal Juli menyebut peningkatan kekuatan nuklir China mengkhawatirkan dan menyatakan tampaknya Beijing menyimpang dari strategi nuklirnya selama puluhan tahun yang didasarkan pada pencegahan minimal. Departemen tersebut meminta China agar berdialog dengannya “mengenai langkah-langkah praktis untuk mengurangi risiko perlombaan senjata yang menggoyahkan.”

Mike Turner.
Mike Turner.

Anggota DPR AS dari fraksi Republik Mike Turner, anggota Subkomite Angkatan Bersenjata mengenai Kekuatan Strategis, mengatakan, peningkatan kekuatan nuklir China berlangsung pada tingkat yang belum pernah terjadi dan memperjelas bahwa China “mengerahkan senjata nuklir untuk mengancam AS dan sekutu-sekutu kita.”

Ia mengatakan penolakan China untuk merundingkan pengendalian senjata “harus menjadi perhatian dan dikecam oleh semua negara yang bertanggung jawab.”
Seorang anggota fraksi Republik lainnya, Mike Rogers, anggota Komite Angkatan Bersenjata, mengatakan peningkatan oleh China itu menunjukkan perlunya mempercepat modernisasi penangkal nuklir AS.

Sebuah laporan Pentagon tahun 2020 memperkirakan cadangan hulu ledak nuklir China “sekitar 200-an” dan menyatakan proyeksi peningkatan sedikitnya dua kali lipat sementara Beijing meluaskan dan memodernisasi kekuatannya. Para analis mengatakan AS memiliki sekitar 3.800 hulu ledak, dan menurut data Departemen Luar Negeri AS, 1.357 hulu ledak di antaranya telah digunakan hingga 1 Maret lalu.

Washington telah berulang kali meminta China untuk bergabung bersama AS dan Rusia dalam perjanjian pengendalian senjata yang baru.

Laporan mengenai tempat peluncuran itu muncul sementara Asisten Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman dijadwalkan mengadakan pembicaraan mengenai pengendalian senjata dengan Rusia di Jenewa pada hari Rabu. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG