Tautan-tautan Akses

AS Kecewa atas Penolakan Iran terhadap Inspeksi PBB


Herman Nackaerts, kepala tim inspeksi IAEA (kiri) memberikan keterangan kepada pers setibanya di bandara Wina, Austria dari Iran (22/2).
Herman Nackaerts, kepala tim inspeksi IAEA (kiri) memberikan keterangan kepada pers setibanya di bandara Wina, Austria dari Iran (22/2).

Jurubicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan 'tindakan Iran menunjukkan lagi penolakannya mematuhi kewajiban internasional'.

Amerika Serikat mengutarakan kekecewaan bahwa kunjungan ke Iran oleh inspektur nuklir PBB telah berakhir dengan kegagalan, sementara pemimpin tertinggi Republik Islam itu memperingatkan tidak ada hambatan yang akan menghentikan program nuklir Teheran.

Jurubicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan hari Rabu “tindakan Iran itu menunjukkan lagi penolakannya mematuhi kewajiban internasionalnya.”

Pimpinan Badan Energi Atom Internasional Yukiya Amano mengatakan Iran menolak permohonan untuk menginspeksi kompleks militer Parchin dekat Teheran, yang dicurigai tempat sarana nuklir rahasia di bawah tanah dan tidak mau mengizinkan timnya mewawancarai para ilmuwan atau melakukan pembicaraan yang substantif mengenai tujuan nuklir Iran.

Dalam tanggapan yang membangkang, pemimpin tertinggi Ayatollah Khamenei mengatakan pekerjaan atom Iran akan terus bejalan walaupun ada tekanan, sanksi dan pembunuhan, dan tidak ada hambatan yang dapat menghentikannya.

Kepala inspektur Herman Nackaerts menyebut pembicaraan itu “mengecewakan.” Ia mengatakan langkah berikut IAEA akan ditentukan setelah timnya melapor ke pimpinan IAEA dan Dewan Gubernurnya, yang akan mengadakan rapat awal bulan depan.

Perancis hari Rabu mengutuk kegagalan Iran memberi inspektur PBB akses penuh ke tempat-tempat nuklirnya sementara satu lagi kesempatan disia-siakan yang dapat merongrong peluang untuk menghidupkan kembali pembicaraan yang lebih luas antara Teheran dan negara-negara kuat dunia.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Gennady Gatilov memperingatkan bahwa setiap kemungkinan serangan militer terhadap Iran akan berakibat malapetaka. Ia tidak melihat adanya masalah dalam kegagalan misi terbaru IAEA ke Teheran, dengan mengatakan masih ada kesempatan untuk pembicaraan baru.

XS
SM
MD
LG