Tautan-tautan Akses

AS Kaji Semua Opsi Setelah Serangan atas Pangkalan Koalisi di Irak


Menteri Pertahanan AS Mark Esper di Capitol Hill, Washington, 4 Maret 2020. (Foto: AP)
Menteri Pertahanan AS Mark Esper di Capitol Hill, Washington, 4 Maret 2020. (Foto: AP)

Menteri Pertahanan Mark Esper mengatakan “semua opsi dipertimbangkan” guna menanggapi serangan roket mematikan terhadap sebuah pangkalan Amerika Serikat dan koalisi di Irak.

Menurut AS serangan itu dilakukan oleh milisi yang didukung Iran.

“Pentagon tidak mentoleransi serangan terhadap orang-orang kami, kepentingan kami, atau sekutu kami,” kata Esper kepada reporter di Pentagon, Kamis (12/3).

“Kami akan menuntut pertanggungjawaban dari para pelaku. Anda tidak bisa menembaki pangkalan kami dan menewaskan serta mencederai warga Amerika dan tidak dituntut bertanggung jawab,” katanya.

Dua tentara Amerika dan seorang tentara Inggris tewas, sementara 14 tentara Amerika, Inggris, dan Polandia cedera pada Rabu (11/3), setelah serangkaian roket menghantam Kamp Taji, sebuah pangkalan militer di sebelah utara dari Baghdad.

Jenderal Mark Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan, mengatakan, lima yang cedera perlu perhatian segera karena terkena pecahan roket. Milisi yang didukung Iran menembakkan sekitar 30 roket Katyusha. Sekitar belasan mengenai pangkalan dan menyebabkan “kerusakan struktur” pada fasilitas di sana.

Esper mengatakan, dia sudah bicara dengan Presiden Donald Trump tentang serangan pada Rabu itu, tetapi dia tidak mau menjelaskan opsi-opsi pembalasan yang dipaparkannya kepada Presiden. [jm/pp]

XS
SM
MD
LG