Tautan-tautan Akses

AS Desak Kamboja Lestarikan "Keanekaragaman" di Hutan Prey Lang


Kegiatan penebangan liar di Hutan Prey Lang, Kamboja, 5 Februari 2021. (Foto: Courtesy/Planet Labs)
Kegiatan penebangan liar di Hutan Prey Lang, Kamboja, 5 Februari 2021. (Foto: Courtesy/Planet Labs)

Kedutaan AS di Phnom Penh mengatakan mengkhawatirkan deforestasi di Suaka Margasatwa Prey Lang, di mana lima aktivis lingkungan ditahan karena mendokumentasikan penebangan liar pada Februari.

Duta Besar Patrick W. Murphy dan Direktur Misi Kamboja pada Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) Veena Reddy masing-masing bertemu dengan pejabat tertinggi urusan lingkungan di negara itu dalam pertemuan terpisah tahun lalu. Mereka membahas deforestasi dan pembatasan yang dihadapi oleh kelompok-kelompok patroli yang mengawasi penebangan liar di suaka margasatwa itu.

"Pemerintah AS akan terus mendesak agar langkah diambil untuk menghentikan semua penebangan liar dan melestarikan keanekaragaman hayati yang luar biasa di Prey Lang dan suaka margasatwa lain," kata kedutaan itu dalam pernyataan yang dirilis pekan ini.

Hutan Prey Lang meliputi empat provinsi Kamboja dan mengalami deforestasi hebat pada 2016, tahun yang sama ketika pemerintah mengklasifikasikannya sebagai suaka margasatwa. Prey Lang adalah salah satu hutan dataran rendah yang tersisa di Asia Tenggara. Dana Satwa Liar Dunia (WWF) menyebut Prey Lang penting karena "keanekaragamannya yang karismatik." [vm/ah]

XS
SM
MD
LG