Tautan-tautan Akses

AS, China Berselisih Soal Resolusi Perpanjang Misi PBB di Afghanistan


Suasana di ruang sidang Dewan Keamanan PBB. (Foto: dok).
Suasana di ruang sidang Dewan Keamanan PBB. (Foto: dok).

Sebuah resolusi untuk memperpanjang misi PBB di Afghanistan tidak menentu nasibnya karena perselisihan antara Amerika Serikat dan China terkait desakan China agar resolusi itu mencakup referensi mengenai program infrakstruktur multinasional besar-besarannya yang disebut prakarsa “Sabuk dan Jalan.”

Pemungutan suara yang dijadwalkan hari Senin (16/9) di Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara ditangguhkan hingga Selasa (17/9) agar perundingan lebih lanjut dapat dilakukan.

China telah mengancam akan memveto resolusi yang diajukan Jerman dan Indonesia karena tidak menyebut-nyebut prakarsa “Sabuk dan Jalan” yang menghubungkan China dengan beberapa wilayah Asia, Eropa dan Afrika melalui laut dan darat.

Kebuntuan ini bermula Maret lalu, sewaktu Dewan Keamanan tampaknya akan memperpanjang mandat misi di Afghanistan satu tahun lagi. Resolusi-resolusi terdahulu, yang diloloskan pada tahun 2016 dan kemudian tahun 2017, menyambut baik pembangunan internasional bagi Afghanistan, termasuk prakarsa “Sabuk dan Jalan.” Tetapi sewaktu upaya perpanjangan terbaru setelah itu akan dibawa ke pemungutan suara, penjabat Duta Besar Amerika untuk PBB Jonathan Cohen menuduh China membuat resolusi itu “lebih mengenai prioritas politik nasional China dan bukannya rakyat Afghanistan.”

Cohen mengatakan prakarsa “Sabuk dan Jalan” terkenal karena berbagai “masalah korupsi, kesulitan yang muncul karena utang, kerusakan lingkungan dan kurangnya transparansi.”

Dewan Keamanan akhirnya mengesahkan resolusi sederhana – yang berakhir Selasa ini – yang memperpanjang misi PBB di Afghanistan selama enam bulan. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG